Komunitas Ini Bikin Anggotanya Tak Asyik Main HP Saat Nongkrong

Komunitas Ini Bikin Anggotanya Tak Asyik Main HP Saat Nongkrong

Esti Widiyana - detikNews
Minggu, 31 Okt 2021 22:57 WIB
Saat nongkrong bersama, kawula muda zaman sekarang kerap sibuk dengan smartphone masing-masing. Baik membuka game online maupun media sosial.
Komunitas Werewolf Jawa Timur/Foto: Esti Widiyana/detikcom
Surabaya - Saat nongkrong bersama, kawula muda zaman sekarang kerap sibuk dengan smartphone masing-masing. Baik membuka game online maupun media sosial.

Sehingga interaksi saat nongkrong jadi berkurang. Itu yang mendasari Bayu Jagat (29) untuk mendirikan Komunitas Werewolf Jawa Timur. Komunitas ini mengajak bermain board game saat nongkrong.

"Kami memiliki koleksi board game yang beragam. Dari kategori strategy game, family, game, dan party game," kata Jagat kepada wartawan di Qube Cafe, Karah, Surabaya, Minggu (31/10/2021).

Komunitas yang terbentuk sejak 2016 dari game Werewolf di Telegram ini, bertemu setiap dua pekan sekali. Kini, anggota pencinta permainan non-gadget se-Jawa Timur sudah sekitar 100 orang.

Selain kawula muda, anggota komunitas Werewolf Jatim juga ada yang sudah bapak-bapak. Bahkan sering mengajak anaknya untuk datang dan bermain bersama.

Pada setiap pertemuan, games yang dimainkan pun berbeda-beda. Namun untuk pekan ini bermain game Saboteur. Biasanya, permainan ini dimainkan oleh newbie karena tidak sulit. Setelah itu baru lanjut ke jenis game lainnya.

"Pemain yang jadi penambang Saboteur, harus menahan pemain lain supaya tidak mendapatkan emas. Permainan-permainan sejenis ini yang membuat waktu nongkrong lebih bermakna. Karena ada interaksi," ujarnya

Tak hanya sekadar nongkrong dan bermain saja, Werewolf Jatim juga sempat memenangkan best community dari salah satu website Indonesia. Saat itu, pihaknya serius mengikuti event dan kompetisi.

"Kemudian, tak disangka kami memenangkan penghargaan tersebut," katanya.

Tidak hanya memainkan board game. Komunitas Werewolf Jatim juga membuat board game yang bisa dimainkan. Game itu diberi nama Rengasdengklok. "Main game-nya mirip seperti Werewolf. Jadi ada orang jahat dan orang baik. Nah, orang baik berupaya supaya Indonesia menang. Tapi dihalangi sama orang jahat," jelasnya.

Board game buatannya dijual secara online di market place. Harga yang dipatok Rp 178.000 dan banyak yang tertarik. Kebetulan saat itu terdapat event dan langsung ludes.

Sayangnya, kini Werewolf Jatim tidak lagi membuat board game handmade tersebut. Karena dirasa cukup susah.

Salah satu anggota baru ialah Ade Resti Ramadhani (23). Ade mengetahui komunitas ini dari teman yang datang bersamanya.

"Ku pikir bakal main monopoli gitu. Ternyata lebih seru. Ada interaksi sama teman-teman. Nggak cuma sekedar main HP dan nanya kabar," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.