Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) pimpinan Muhamad Taufiq Magetan, menggelar acara Parapat Luhur. Acara tersebut berlangsung di Padepokan PSHT, Jalan Raya Sukomoro, Magetan.
Meski digelar secara virtual hanya dihadiri hanya 50 anggota PSHT, namun polisi melakukan pengamanan ketat. Polisi melakukan pengamanan dan penyekatan di segala penjuru perbatasan.
"Kita sebatas pengamanan saja dalam acara di Padepokan PSHT cabang Magetan. Acaranya secara virtual dihadiri hanya 50 anggota PSHT," ujar Kapolres Magetan AKBP Yakhob Silvana Delareskha saat dikonfirmasi detikcom, Jumat (29/10/2021).
Yakhob mengatakan pihaknya berkoordinasi dengan polres jajaran sekitar Magetan seperti Madiun, Ngawi serta Ponorogo. Penyekatan dilakukan di semua penjuru masuk Magetan karena ada larangan pengerahan massa pesilat.
"Kita sudah berkoordinasi dengan jajaran Polres di luar Magetan, Madiun, Ngawi, Ponorogo juga. Kita juga lakukan penyekatan agar tidak ada konvoi pesilat yang masuk Magetan dalam Parapat Luhur," tambahnya.
Simak juga 'Polisi Bubarkan Kerumunan Massa PSHT di PN Karanganyar':
Yakhob mengatakan ada hampir 500-an personel gabungan di Magetan baik polri, TNI dan instansi terkait. Untuk Magetan penyekatan ada di lebih dari 13 titik termasuk perbatasan Magetan, Ngawi dan Madiun.
"Ada penyekatan sekitar 13 titik penjuru masuk Magetan. Termasuk di Cemoro Sewu," tandasnya.
Sementara Kapolres Ngawi AKBP I Wayan Winaya mengatakan pihaknya melakukan penyekatan di perbatasan Jawa Timur dan Jawa tengah.
"Betul kita penyekatan di perbatasan provinsi Jatim dan Jateng di Mantingan untuk kegiatan Parapatan Luhur PSHT di Magetan. Kita cek semua kendaraan dan jika ada yang membawa atribut pesilat kita suruh putar balik," kata Winaya.
Winaya menambahkan, pihaknya menerjunkan sekitar 400 personel gabungan untuk melakukan penyekatan. Alhamdulillah tidak ditemukan pengendara yang membawa atribut pesilat.
"Kita hampir 400 personel untuk penyekatan. Termasuk di perbatasan Magetan Ngawi di Pasar Keras Geneng. Juga di perbatasan Jatim Jateng di Kecamatan Sine. Alhamdulillah tidak ada pengendara yang membawa atribut pesilat ataupun KTA dari PSHT," tandasnya.