Pelaku Seni Jaranan di Banyuwangi Ngamen Karena Tak Ada yang Tanggap

Ardian Fanani - detikNews
Selasa, 14 Sep 2021 16:10 WIB
Seni Jaranan di Banyuwangi/Foto: Ardian Fanani/detikcom
Banyuwangi - Pelaku seni Jaranan di Banyuwangi tak mendapat penghasilan selama pandemi COVID-19. Mereka akhirnya mengamen keliling kampung.

Rata-rata, per hari mereka mendapat uang Rp 1 juta. Uang itu harus dibagi 10 sampai 20 orang pemain. Seperti yang dilakoni grup kesenian Jaranan Buto Satria Muda, asal Dusun Krajan, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi.

Selain berkeliling mengais rezeki, mereka juga mengaku ingin tetap melestarikan budaya asli Bumi Blambangan itu. Ketua Grup Jaranan Satria Muda, Muhammad Tegar Satria mengatakan, sudah hampir dua tahun dirinya bersama 50 orang personel lainnya harus gigit jari.

Karena sejak pandemi COVID-19, masyarakat di Banyuwangi tidak diizinkan untuk menggelar hajatan yang berpotensi mengundang kerumunan. "Para pelaku seni ini sudah lelah menunggu diperbolehkannya kembali manggung. Dengan cara ini kita bisa tetap melestarikan budaya sekaligus mendapatkan pemasukan untuk kebutuhan sehari-hari," kata Tegar, Selasa (14/9/2021).

Dirinya juga membeberkan, dalam satu hari berkeliling bisa mendapatkan saweran dari para penonton hingga Rp 1 juta. Saweran itu pun harus mereka bagi kepada 15-20 orang pemain gamelan dan penari Jaranan yang ikut berkeliling.

"Untuk sehari kita biasanya berhenti di dua tempat yang berbeda," ujarnya.

Sebelum pandemi, mereka biasanya manggung hingga 10-12 kali dalam sebulan. Total pendapatan yang didapat mencapai Rp 5 juta per orang.

"Dulu sebelum adanya pandemi kita bisa manggung hingga 10-12 kali dalam sebulan. Dengan total pendapatan sekali manggung bisa mencapai Rp 5 juta rupiah," terang Tegar.

Tegar berharap agar pandemi COVID-19 bisa segera berakhir. Selain itu perhatian dari pemerintah juga akan menjadi penyemangat dan optimisme para pelaku seni di Kabupaten Banyuwangi.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar Banyuwangi), M Yanuarto Bramuda menyampaikan, hingga kini pihaknya masih terus melakukan pendampingan kepada para pelaku seni. Dikarenakan selama ini kegiatan dari para seniman harus dibatasi dengan kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat oleh pemerintah pusat.


(sun/bdh)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork