Pelajar SMP di Surabaya Racik Daun Katuk Jadi Skincare Wajah dan Kulit

Pelajar SMP di Surabaya Racik Daun Katuk Jadi Skincare Wajah dan Kulit

Esti Widiyana - detikNews
Selasa, 07 Sep 2021 11:26 WIB
Selama pandemi COVID-19, bukan berarti tidak bisa mengembangkan ide dan inovasi. Sheyreen Callista Navilla, pelajar SMP Negeri 1 Surabaya ini membuktikan dengan mengolah daun katuk menjadi skincare wajah dan badan sehingga kulit terlihat glowing.
Sheyreen Callista Navilla, pelajar SMP Negeri 1 Surabaya/Foto: Esti Widiyana/detikcom
Surabaya -

Pandemi bukan alasan tidak bisa mengembangkan ide dan inovasi. Sheyreen Callista Navilla, pelajar SMP Negeri 1 Surabaya ini membuktikannya dengan mengolah daun katuk menjadi skincare wajah dan badan yang membuat kulit terlihat glowing.

Daun katuk sendiri banyak diketahui sebagai pelancar ASI atau ASI booster. Namun, di tangan Sheyreen, daun katuk disulap menjadi produk yang dapat mencerahkan kulit, bahkan dapat menghilangkan flek di wajah.

Produk yang ia kembangkan saat ini ialah 'Katuk Glow Skin' dengan dua macam varian, yakni masker wajah dan sabun cair. Siswa 14 tahun ini mengatakan sebelum membuat produk skincare dari daun katuk, ia terlebih dahulu melakukan uji laboratorium di ULP Fakultas Farmasi Unair untuk memastikan produk yang ia buat benar-benar aman.

"Setelah diuji di lab ditemukan kandungan kalium pada daun katuk. Kalium sendiri bisa bermanfaat untuk meng-glowing-kan wajah dan kulit," kata Sheyreen saat ditemui detikcom di Jalan Gubernur Suryo, Selasa, (7/9/2021).

Dari hasil uji lab tersebut, juga ditemukan kandungan vitamin A,C, dan klorofil yang tinggi pada daun katuk. Pembuatan skincare daun katuk sendiri juga cukup mudah dan bisa dilakukan dengan mudah dan cepat di rumah.

Untuk pembuatan masker wajah, pertama-tama yang dilakukan adalah menjemur daun katuk terlebih dahulu hingga benar-benar kering. Setelah kering, daun katuk dihancurkan hingga halus dan bisa langsung digunakan.

"Kalau mau digunakan sebagai masker wajah, daun katuk kering tadi dicampur madu atau air mawar dan diratakan di wajah. Ditunggu 10 sampai 15 menit lalu dibilas air bersih," ujar Finalis Pangeran Putri Lingkungan Hidup Surabaya Tingkat SMP ini.

Sementara untuk pembuatan body wash, langkah pertama yang dilakukan ialah mem-blender daun katuk hingga halus. Lalu diambil extract-nya, kemudian dipanaskan dan dicampurkan dengan zat kimia Kalium hidroksida (KOH) hingga mengental dan sabun siap digunakan.

Sheyreen menceritakan dari hasil review pemakaian masker daun katuk pada beberapa orang, mereka yang menggunakan mengaku kulit lebih cerah dan bekas jerawat dan flek hitam di wajah hilang. Bahkan masker daun katuk ini bisa mengencangkan kulit dan wajah terlihat glowing.

"Produk ini juga sudah di-review beberapa YouTuber dari pemakaian total 3 minggu dan setiap minggu di-update hasilnya. Mereka bilang hasilnya dapat membuat kulit lebih cerah, memudarkan bekas jerawat dan flek hitam, selain itu juga bisa menjaga PH kulit karena kandungan kaliumnya tadi," cerita gadis kelahiran Makassar, 15 April 2007 itu.

Mengolah daun katuk sendiri bukan hal yang baru bagi Sheyreen. Ia sudah mulai membudidayakan tanaman katuk sejak 2018, dan saat ini sudah ada 3.230 tanaman katuk yang berhasil dibudidayakan dan ia bagikan pada 15 kampung adopsinya, kantor dinas Pemkot, Ketua DPRD Surabaya, kelurahan, dan lainnya.

Selain membudidayakan tanaman katuk dan mengolahnya sebagai produk skincare, gadis berambut panjang ini juga mengolahnya menjadi 22 olahan makanan dan minuman, seperti bolu, kue, sari dele daun katuk, hingga teh celup yang bisa mengurangi demam, flu dan anemia. Hasil dari olahannya ini pun ia jual di UMKM, hotel, dan e-commerce mulai dari harga Rp 15-30 ribu.

Karena banyak sekali olahan daun katuk yang dibuat, Sheyreen pun diundang sendiri oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi pada Senin (30/8) lalu. Ia mendapat apresiasi dan julukan sebagai UMKM termuda di Surabaya.

Sheyreen mengatakan di samping manfaatnya untuk memperlancar ASI, tanaman katuk memiliki kandungan yang luar biasa. Ada banyak sekali manfaat kesehatan yang diperoleh dari mengkonsumsi daun katuk, juga manfaat pada lingkungan untuk menghijaukan lingkungan.

"Saya pilih tanaman katuk karena kandungannya banyak dan manfaatnya luar biasa, nutrisi juga banyak sekali. Makanya saya pilih diolah dan ditanam. Tanaman akan mengeluarkan oksigen dan karbondioksida. Ada dampak kesehatan dan lingkungan bisa menghijaukan lingkungan. Manfaatnya bagi tubuh bisa meningkatkan imunitas tubuh, mencegah flu, anemia, dan lainnya. Gak hanya dimanfaatkan orang tertentu, tapi semua umur, anak-anak sampai lansia," tutup mantan Putri Lingkungan Hidup 2019 tingkat SD itu.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.