Meski Dilarang, Banyak Warga Surabaya yang Tetap Gelar Malam Tirakatan

Meski Dilarang, Banyak Warga Surabaya yang Tetap Gelar Malam Tirakatan

Esti Widiyana - detikNews
Senin, 16 Agu 2021 22:31 WIB
Warga Surabaya dilarang menggelar malam tirakatan menjelang HUT RI ke-76. Namun malam ini, banyak warga yang tetap menggelarnya.
Warga Surabaya menggelar malam tirakatan/Foto: Esti Widiyana/detikcom
Surabaya - Warga Surabaya dilarang menggelar malam tirakatan menjelang HUT RI ke-76. Namun malam ini, banyak warga yang tetap menggelarnya.

Seperti yang dilakukan warga Kelurahan Gading, Kecamatan Tambaksari, Surabaya. Mereka menggelar malam tirakatan dengan berusaha menerapkan protokol kesehatan.

Pantauan detikcom sekitar pukul 19.30 WIB, warga RT 05, RW 10, Kelurahan Gading sudah bersiap-siap. Bapak-bapak menggelar terpal di sepanjang Gang Lebak Timur III C.

Lebih dari 50 orang datang dan duduk dengan berusaha menjaga jarak. Sebelumnya juga ada satgas kampung yang mengecek suhu tubuh mereka terlebih dahulu. Dua tumpeng disiapkan dalam acara yang dimulai pukul 20.10 WIB itu.

Sekretaris RT 05, Atok Suparyanto (40) mengatakan, malam tirakatan ini diikuti warga sekitar. Sebanyak 52 KK hadir untuk mendoakan para pahlawan yang telah gugur.

"Yang hadir malam hari ini tirakatan 52 KK. Acara malam hari ini kita doa bersama. Kedua, ada menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Kemungkinan akan dibacakan teks proklamasi. Selanjutnya pembacaan doa malam tirakatan," kata Atok kepada wartawan, Senin (16/7/2021).

Untuk protokol kesehatannya, Atok menegaskan, tetap diutamakan. Seperti mengenakan masker, menjaga jarak hingga cek suhu tubuh.

Berdasarkan SE Nomor 003.1/9260/436.8.4/2021 tentang pedoman HUT ke-76 RI tahun 2021 yang dikeluarkan oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, masyarakat diminta untuk tidak menggelar pengajian malam tirakatan. Saat disinggung tentang itu, Atok mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan satgas kampung. Sebab, malam tirakatan di wilayahnya mengedepankan prokes.

"Pada malam hari ini kita melaksanakan malam tirakatan sudah koordinasi baik tim satgas kelurahan maupun satgas RW 10. Tirakatan ini diimbau melaksanakan tetap mengedepankan prokes," ujarnya.

Ia menambahkan, makan bersama dan tumpeng hanya sebagai simbolis. Sedangkan lomba 17an tidak digelar, sesuai imbauan wali kota dan kelurahan.

"Untuk makan bersama kita mengutus satu petugas di mana untuk melayani makanan dan minuman ada petunjuk. Makanannya dibawa pulang, ini hanya simbolis saja. Lomba diimbau dari pemkot maupun kelurahan tidak melaksanakan kegiatan lomba," pungkasnya. (sun/bdh)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.