Ratusan remaja diamankan saat demo berujung kericuhan di Kota Pasuruan. Demo itu disulut seruan aksi tolak PPKM Darurat di flyer yang tersebar di media sosial.
Beberapa remaja yang diamankan mengaku sengaja datang ke lokasi demo seperti yang tertulis di flyer, yakni Jalan Pahlawan Kota Pasuruan, meski tak paham tujuannya. Namun ada yang mengaku tak tahu apa-apa.
"Saya dari Wonorejo. Lihat pesan di Facebook, ya berangkat saja," kata SNI (20), warga Wonorejo, Kabupaten Pasuruan di Mapolres Pasuruan Kota, Jumat (16/7/2021).
Tamatan SMP yang sehari-hari mengamen ini menuturkan, tak ada orang yang mengajaknya demo. Ia mengaku tak kenal satu pun dari ratusan remaja yang diamankan.
"Nggak ada yang ajak. Nggak ada yang kenal saya. Nggak ada teman satu kampung," ungkapnya.
AS, remaja asal Panggungrejo, Kota Pasuruan, mengaku datang ke lokasi setelah melihat seruan di Facebook dan TikTok. Ia mengaku tak paham maksud seruan tersebut dan datang karena penasaran. Ia tak menyangka ada kericuhan.
"Saya di warung kopi. Nggak ikut nyerang. Tiba-tiba ramai, jadi bingung," ujarnya.
Remaja lainnya, asal Winongan, Kabupaten Pasuruan mengaku datang ke Kota Pasuruan karena membaca seruan aksi di media sosial. Namun ia mengaku tak terlibat kericuhan.
"Baca di Facebook, lalu datang naik motor sama dua teman saya. Kami menuju warung mau ngopi. Nah pas di jalan dibawa sama polisi," kata remaja yang mengaku sudah tak sekolah ini.
Sementara itu, seorang remaja asal Rejoso, Kabupaten Pasuruan mengaku tak tahu apa-apa. Saat diamankan polisi siswa SMK kelas 1 ini dalam perjalanan belajar kelompok.
Simak video 'Jokowi Perpanjang PPKM Darurat Hingga Akhir Juli':