Kepala Desa Tamansari, Rizal Saputra, membenarkan hal tersebut. Warganya menjalani isolasi mandiri selama 3 hari di rumahnya. Namun kondisinya tiba-tiba memburuk hingga akhirnya nyawanya tak tertolong.
"Meninggal Rabu (14/7) malam. Beliaunya isolasi mandiri (karena COVID-19). Pagi ini dimakamkan," kata Rizal kepada wartawan.
![]() |
Sebelumnya, pasien beserta keluarganya dinyatakan positif COVID-19 usai menjalani tracing kontak erat. Karena tak menunjukkan gejala alias OTG (Orang tanpa gejala), pasien akhirnya menjalani isolasi mandiri di rumahnya.
Namun pada Rabu malam, kondisi pasien mulai memburuk. Sayang pasien tidak sempat mendapat perawatan medis hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia di rumahnya.
"Sempat mengalami sesak. Keluarga sempat menghubungi petugas kesehatan puskesmas. Namun, pas nyampai di sana yang bersangkutan sudah meninggal. Tidak sempat tertolong," imbuhnya.
"Untuk komorbid nggak ada, karena memang pasien tidak pernah periksa. Dugaannya, jantung mungkin karena hipertensi," tambahnya.
Warga yang datang melayat tidak diperkenankan masuk untuk melihat jenazah sebagai upaya pencegahan penularan COVID-19. Tampak sejumlah petugas kesehatan datang untuk melakukan pemulasaraan jenazah pasien COVID-19. Jenazah kemudian disalatkan terlebih dahulu di masjid dekat rumahnya sebagai penghormatan terakhir.
Usai disalatkan, jenazah langsung dibawa ambulans untuk dikebumikan di makam keluarga yang berada di Pondok Pesantren Miftahul Huda. Warga yang mengantarkan jenazah hanya diperkenankan menyaksikan pemakaman dari kejauhan.
Tonton juga Video: Pria Isoman di Ciputat Meninggal, Ini Kata Kemenkes
(iwd/iwd)