Pakar epidemiologi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Dr dr Windhu Purnomo mengatakan, disebut rekor baru karena penambahan kasus COVID-19 itu lebih tinggi dari puncak gelombang kedua.
Windhu mengatakan, puncak gelombang pertama di Jawa Timur terjadi pada 29 Agustus 2020. Saat itu, ada tambahan 641 masyarakat yang terkonfirmasi positif COVID-19 dalam sehari.
"Kasus baru di Jatim kemarin sebanyak 1.203, ini rekor baru, karena sudah lebih tinggi daripada puncak gelombang kedua di Jatim pada 15 Januari 2021, yang sebesar 1.198," kata Windhu kepada detikcom di Surabaya, Kamis (1/7/2021).
Sementara saat disinggung apakah rekor baru tambahan kasus COVID-19 ini merupakan puncak gelombang ketiga, Windhu mengaku masih belum tahu. Karena prediksinya, kasus COVID-19 masih akan naik.
Windhu menambahkan, naik atau turunnya kasus COVID-19 akan sangat bergantung pada pelaksanaan PPKM darurat.
"Apakah ini adalah puncak gelombang ketiga? Belum tahu, karena prediksinya kasus masih naik terus. Tergantung pada kebijakan pemerintah pusat dan daerah adanya PPKM Darurat dalam minggu ini, efektif atau tidak," ungkap Windhu.
"Kalau Jatim saat ini menuju puncak gelombang ketiga, yang juga lebih tinggi daripada puncak gelombang kedua pertengahan Januari 2021 kemarin," lanjutnya.
Simak video 'Catat! Kalau Tidak Sesak Napas dan Tanpa Komorbid, Baiknya Isoman di Rumah':
(sun/bdh)