Di RS Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya, tercatat ada 180 orang yang tengah antre atau inden untuk mendapat perawatan dan karantina.
Penanggungjawab Rumah Sakit Lapangan Indrapura RSLI, Laksamana Pertama TNI dr I Dewa Gede Nalendra Djaya Iswara mengatakan data terakhir pagi ini ada 381 pasien yang tengah dirawat. Sedangkan jumlah kapasitas bed RSLI ada 410 bed.
Namun, Nalendra juga menyampaikan kabar baik. Siang ini, lebih dari 70 pasien akan 'diwisuda' Di RSLI. Wisuda berarti pasien tersebut lulus atau dinyatakan sembuh oleh dokter penanggungjawab pasien.
"Alhamdulillah hari ini wisuda lebih dari 70 orang," kata Nalendra di Surabaya, Kamis (1/7/2021).
Nalendra mengaku dari diwisudanya 70-an lebih pasien, akan memberi kesempatan penderita COVID-19 lain yang inden untuk segera mendapat perawatan.
Baca juga: COVID-19 di Surabaya Makin Ngegas, Antrean di RSLI Capai 213 Pasien |
"Ini akan memberikan kesempatan separuh dari daftar inden penderita COVID-19 untuk segera masuk dan ditangani oleh RS Lapangan Indrapura," tambah Nalendra.
Di kesempatan yang sama, Nalendra mengimbau semua pihak untuk lebih taat dan ketat menjalankan protokol kesehatan, terutama 5M ditambah 1 M, yakni menghindari makan bersama. Selain itu, Nalendra berpesan masyarakat bisa meningkatkan imun dengan cara makan makanan bergizi, banyak protein, vitamin dari asupan buah-buahan.
Lalu, menjaga kebugaran tubuh serta pikiran agar rileks. Nalendra berpesan jika merasa sedikit lelah, harus segera istirahat agar imun kembali meningkat. Sedangkan bagi yang terpapar COVID-19 atau yang merasa mulai ada gejala COVID-19 ringan, sebaiknya melakukan isolasi mandiri di rumah.
"Silakan melaporkan kondisi ke Puskesmas terdekat, nanti akan dibantu untuk menjalani isolasi mandiri, selain bisa pula mendapatkan informasi tentang panduan isolasi mandiri di situs COVID-19 pemerintah. Rumah sakit sudah banyak yang penuh, intensitas serta paparan covidnya semakin banyak dan sangat berpotensi menular," pesan Nalendra.
"Jaga selalu kesehatan masing-masing, bantu kami mengurangi beban rumah sakit beserta nakes dan relawannya, sehingga tetap dapat memberikan layanan bagi yang lebih membutuhkan," pungkasnya. (hil/fat)