Aksi vandalisme itu dilakukan di gapura perbatasan Puspo-Tosari, Kabupaten Pasuruan. Selain mencoret-coret tiang gapura bertuliskan 'Welcome to Tosari, Kawasan Wisata Bromo-Tengger' dengan cat semprot, para pelajar juga mengotori aspal jalan dengan berbagai tulisan.
Pihak Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur wilayah Kabupaten dan Kota Pasuruan menyesalkan kejadian tersebut. Sebab, sejak awal dinas meminta semua sekolah melarang konvoi kelulusan apalagi coret-coret.
"Kami pihak cabang dinas sendiri awal dulu tidak kurang-kurang memberikan nota dinas atau edaran resmi kepada kepala sekolah, artinya untuk kelulusan SMA dan SMK mengimbau kepala sekolah melarang siswa-siswi yang lulus itu melakukan konvoi dan corat-coret," kata Kasi PSMK Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur wilayah Kabupaten dan Kota Pasuruan, Mukarromah kepada wartawan, Rabu (9/6/2021).
Atas kejadian itu, pihaknya tak tinggal diam. Pihak sekolah akan melacak pelajar yang ikut dalam aksi coret-coret.
"Akan dilakukan pembinaan agar jera dan terutama tak dicontoh adik kelas mereka. Mungkin berupa permintaan maaf terbuka di pendopo, mungkin. Infonya Bu Kepala Cabang Dinas seperti itu," terangnya.
Menurut Mukarromah, dalam permintaan maaf terbuka yang rencananya akan digelar Hari Senin (14/6), pihaknya juga akan memanggil siswa-siswi berprestasi.
"Yang jelas di situ nanti memang ada sisi siswa yang nggak patuh dicontoh, tapi tahu kan ada siswa kami yang mewakili siswa Paskibraka nasional. Jadi tidak hanya sisi kurang baik tapi juga ada contoh baik. Ini loh yang patut ditiru dan dibanggakan," jelasnya.
"Anak-anak, siswa itu nggak ada yang nakal sebenarnya. Kalau kita melihat itu kan yang diekspose justru mereka itu bangga. Wong corat-coret bukan namanya, tapi nama sekolahnya. Tapi kan itu tetap salah. Mungkin dari situ saja sih. Sanksinya ya minta maaf itu, kan anak-anak. Intinya biar ada efek jera supaya nggak dicontoh kelas berikutnya. Tidak ada siswa itu nakal, mereka itu cuman angel dikandani (sudah dikasih tahu). Nggak boleh konvoi (masih konvoi)," ungkapnya.
Ia juga menegaskan sudah mengambil langkah cepat begitu menerima kabar aksi coret-coret. Pihaknya menerjunkan beberapa pramuka dan staf untuk kerja bakti membersihkan gapura.
"Info itu mulai tadi malam santer. Paginya kami kerahkan pramuka, guru dan staf, semua ke sana kebetulan juga bersama aparat kecamatan untuk membersihkan. Dan sekarang sudah bersih," lanjutnya.
Diberitakan sebelumnya, gapura menuju kawasan wisata Bromo, di perbatasan Kecamatan Puspo-Tosari, Kabupaten Pasuruan menjadi sasaran vandalisme pelajar SMK. Gapura berwarna abu-abu itu dipenuhi coretan identitas berbagai sekolah dan tulisan ekspresi bangga lulus.
Jejak coretan itu direkam dan dipotret warga hingga viral media sosial. Dalam video berdurasi 55 detik yang dipantau detikcom, Rabu (9/6/2021), tertulis sejumlah nama sekolah dan berbagai tulisan di tiang gapura dan aspal jalan. Aksi corat-coret dilakukan Selasa (7/6) saat pelajar melakukan konvoi.