Selanjutnya, adanya pencampuran antara Islam dengan budaya Jawa dalam pendirian tempat ibadah. Meski tempat ibadah dari luar memiliki gaya asli Jawa, namun di dalamnya ajaran-ajaran Islam disebarluaskan.
Kerajaan Islam diperbolehkan berdiri di tanah Jawa. Tapi, raja pertama haruslah anak campuran. orang tua sang raja memiliki campuran agama. Jika bapak Hindu, ibu Islam. Sebaliknya jika bapak Islam, ibu Hindu.
Dan yang terakhir yakni tidak boleh mengubah orang Jawa menjadi orang yang kearab-araban. Biarkanlah padi tetap ditanam di sawah dan kurma tetap ditanam di padang pasir. Orang Jawa harus tetap menjadi Jawa dengan segala budi pekerti dan kepribadian asli orang Jawa.
"Jika orang Jawa sampai hilang Jawanya, 500 tahun lagi Dayang Sabdo Palon berjanji akan muncul lagi dengan membuat masalah atau goro goro," tambahnya.
Dan akhirnya, jelas dia, Perjanjian Sabdo Palon itu akhirnya diterima oleh Syech Subakir. Dan akhirnya Syech Subakir berdakwah menyebarkan Islam di bumi Jawa hingga diteruskan ajaran Islam oleh Wali Songo.
(fat/fat)