Dari jumlah tersebut kerusakan terbanyak terjadi di wilayah Kecamatan Kanigoro. Jumlah bangunan yang rusak di ibu kota Kabupaten Blitar itu mencapai, 220 unit. Disusul di Kecamatan Binangun 125 unit, kemudian di Kecamatan Talun 115 unit.
Untuk rumah warga total yang mengalami kerusakan ringan sebanyak 516 unit. Kemudian yang rusak sedang 285 unit dan rusak parah 31 unit. Sedangkan untuk fasilitas umum 60 unit mengalami kerusakan ringan, 29 unit rusak sedang dan 3 unit masuk kategori rusak parah.
"Data terakhir jumlah total kerusakan sebanyak 924 unit. Ini terdiri dari rumah warga dan fasilitas umum serta tempat ibadah. Termasuk kantor DPRD dan Kantor Pemkab Blitar di Kanigoro," ujar Kepala BPBD Kabupaten Blitar, Achmad Cholik.
Dengan jumlah total kerusakan tersebut pihaknya menyatakan taksiran kerugian mencapai Rp 6,5 miliar. Saat ini pihaknya bersama instansi terkait termasuk TNI dan Polri masih fokus melakukan pembersihan lokasi bangunan terdampak. Selanjutnya akan dilakukan pendistribusian bantuan.
"Kalau total kerugian ditaksir mencapai Rp 6,5 miliar. Saat ini penanganan masih fokus pembersihan lokasi. Selanjutnya akan dilakukan pendistribusian bantuan utamanya sembako akan segera kami laksanakan. Karena kami sudah menerima banyak sekali bantuan yang harus didistribusikan," imbuhnya.
Sementara untuk bantuan perbaikan bangunan, kata Cholik sifatnya hanya merupakan stimulus. Untuk rumah rusak ringan bantuan yang diberikan sebanyak Rp 1 juta, kemudian rusak sedang Rp 2 juta dan rusak berat Rp 4 juta.
"Bantuan ini sifatnya stimulus. Jadi bukan untuk mengembalikan kondisi rumah menjadi seperti semula. Semua tercover dari anggaran belanja tidak terduga di BPBD," pungkas Cholik.
(fat/fat)