BMKG mencatat terjadi 13 kali rentetan gempa susulan pascagempa bumi berkekuatan 6,1 di perairan selatan Kabupaten Malang. Dari pengamatan BMKG, rentetan gempa Malang tersebut rata-rata merupakan gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo Australia.
Kepala Stasiun Geofisika Kelas III BMKG Sawahan Nganjuk Chudori, mengatakan gempa susulan tersebut terjadi dengan magnitudo yang berbeda-beda. Antara M 2,8 hingga 5,3. Sedangkan kedalaman gempa antara 29 hingga 102 KM, dengan pusat gempa di laut Barat Daya Kabupaten Malang.
"Paling besar terjadi pada gempa susulan atau aftershock ke-9 yang berlangsung tanggal 11 April pukul 06.54 WIB, dengan magnitudo 5,3," kata Chudori saat dikonfirmasi, Rabu (14/4/2021).
Pihaknya merinci, pada hari pertama pascagempa besar di Malang selatan Sabtu (10/4/2021) terjadi tujuh kali gempa susulan. Dampak gempa ini dirasakan warga Surabaya, Sidoarjo, Pasuruan, Blitar, Tulungagung, Trenggalek, Banyuwangi, Ponorogo, Jember. Sedangkan Minggu (11/4/2021) terjadi tiga kali gempa, Senin (12/4/2021) satu kali gempa dan Selasa (13/4/2021) terjadi dua kali gempa susulan.
Lanjut Chudori rentetan gempa susulan dengan kekuatan di bawah gempa utama merupakan hal yang biasa terjadi. Namun tidak semua gempa besar selalu disertai dengan gempa susulan.
"Tapi kadang tidak semua gempa besar harus ada susulannya, tergantung karakter gempa di darah setempat. Secara umumnya memang ada," jelasnya.
Chudori mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh dengan isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Namun masyarakat harus tetap waspada, karena gempa bumi bisa terjadi sewaktu-waktu. Masyarakat harus sigap dan mencari tempat perlindungan yang aman saat gempa terjadi.
"Hindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Kemudian periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal aman dari kerusakan akibat getaran gempa, sebelum anda kembali ke dalam rumah," jelasnya.
Tonton juga Video: Malang Lagi-lagi Diguncang Gempa, Netizen: Stay Safe Semuanya