"Usaha-usaha rakyat kami fasilitasi. Para pelaku usaha kecil langsung mendapatkan Nomer Induk Berusaha (NIB) dan Izin Usaha Perdagangan. Harapannya, akan memudahkan mereka naik level untuk menjadi sasaran penerima bantuan dari pemerintah, termasuk syarat permodalan," kata Ipuk.
Apa yang dilakukan Bupati Ipuk mendapat apresiasi dari tokoh agama setempat, Fathorrozi. "Warga kami sangat heboh menunggu program ini. Mereka sangat antusias. Ada yang pengurusan akta, izin usaha, dan berbagai surat lainnya. Mumpung layanan jemput bola hadir, warga langsung menyambutnya," kata Gus Rozi, panggilan akrab Fathorrozi.
Menurut dia, program ini sangat bermanfaat bagi rakyat. Karena justru pemerintah yang mendekatkan layanan ini kepada warga.
"Berfaedah sekali. Berkumpulnya berbagai pelayanan di sini, jadi tempat bagi warga untuk berkonsultasi juga. Ini adalah salah fungsi pemerintah, memudahkan dan memfasilitasi warga," ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Bupati Ipuk juga menyaksikan penyerahan CSR dari PT INKA (Persero) yang menyalurkan dana bergulir untuk pemulihan usaha rakyat sebagai bentuk dukungan pada program UMKM Naik Kelas yang digeber pemkab. Dana tersebut diserahkan secara simbolis oleh Direktur Keuangan SDM PT INKA, Andy Budiman, kepada penerima.
Sebanyak enam UMKM menerima total Rp 115 juta dan nilai pinjaman yang disalurkan bervariasi tergantung jenis usahanya. Keenam UMKM dari Banyuwangi tersebut menjadi mitra binaan PT INKA (Persero) di Banyuwangi dengan usahanya seperti sparepart motor, industri sabun, jasa laundry, industri kreatif (tas), batik, serta makanan kecil.
Pada kesempatan tersebut juga diserahkan bantuan sebesar Rp 15 juta untuk 15 warga yang berdomisili di Desa Kajarharjo, yang sehari-hari berjualan di warung.
"Kami harap ini bisa membantu kegiatan ekonomi masyarakat Banyuwangi," kata Adi Budiman.
(sun/bdh)