Safira berjualan gado-gado dan es cincau di depan rumahnya, Dusun Ketok, Desa Tunggalpager, Kecamatan Pungging. Warung gadis berkacamata ini tepat di depan kantor Kecamatan Pungging.
Ia mengatakan, seorang pria tak dikenal datang ke warungnya siang tadi sekitar pukul 11.30 WIB. Pria tersebut turun dari sebuah mobil penumpang seorang diri.
"Pria itu mengaku dari Banyuwangi. Beli es janggelan (cincau) di warung saya," kata Safira kepada wartawan di lokasi, Selasa (6/4/2021).
Menurut Safira, pria itu bertubuh kurus, kulit putih dan wajah tampan. Dia memakai kaus lengan panjang, sepatu dan celana katun warna abu-abu. Selain itu, penitip koper tersebut memakai serban yang dikalungkan di pundak dan kopiah warna hitam.
Si pria tak dikenal meminum es cincau tak sampai habis. Dia lantas membayar es seharga Rp 3 ribu itu dengan uang Rp 5 ribu. Uang kembalian dari Safira Rp 2 ribu ditolak. Selanjutnya, pria itu menitipkan sebuah koper kepada Safira, lalu pergi berjalan kaki.
Gadis berkacamata ini tak sempat menanyakan isi koper kecil warna silver itu. Si pria tak dikenal menaruh koper di bawah kursi tempat Safira berjualan. Karena hujan, Safira memindahkan koper itu ke teras Salon Safira tepat di sebelah barat warungnya.
"Saat saya angkat pakai tangan satu lumayan berat. Saat itu saya belum curiga," jelasnya.
Saat akan menutup warung gado-gado miliknya sekitar pukul 16.00 WIB, Safira mulai merasa takut dengan keberadaan koper misterius tersebut. Terlebih lagi, pria yang menitipkan koper itu tak kunjung menampakkan batang hidungnya.
"Saya laporkan ke Pak RT karena saya takut kalau isinya bom atau narkoba," ungkapnya.
Perangkat desa melaporkan temuan koper misterius ke polisi. Hingga pukul 18.30 WIB, sejumlah polisi bersenjata lengkap menjaga lokasi penemuan koper. Garis polisi dipasang mengelilingi lokasi agar tidak ada warga yang mendekat. Tim Gegana Satbrimob Polda Jatim tiba di lokasi pukul 18.34 WIB untuk memeriksa isi koper tersebut.