Tiga hari setelah menggerebek istrinya dalam kamar bersama stafnya dalam keadaan tanpa busana, EM, suami kades Pasuruan akhirnya melapor ke polisi. EM melaporkan dugaan perzinaan istrinya sebagai kades, RK (38) dan SL (35).
EM datang ke Polres Pasuruan Kota bersama dua penasihat hukum pukul 09.00 WIB. Mereka menyerahkan berkas laporan ke petugas.
"Kami mendampingi suami kepala desa melaporkan perzinaan. Sebenarnya ini bukan pertama kali, klien kami sudah tiga kali mendapati kejadian seperti ini. Sudah habis kesabaran, sudah dikasih kesempatan," kata penasihat hukum EM, Aditya Anugrah Purwanto, Rabu (24/3/2021).
EM menceritakan susah payah mendukung istrinya agar jadi kades, namun akhirnya malah dikhianati. EM merupakan PNS staf Tata Usaha salah satu SMP di Kecamatan Nguling. EM diangkat sebagai PNS pada 2010. Saat istrinya mencalonkan diri sebagai kades pada 2019, dia memberikan dukungan penuh baik moral maupun material. Bahkan dia menjaminkan SK PNS untuk meminjam uang ke bank.
"Istri saya nyalon pada 2019. Saya utang bank dengan jaminan SK PNS untuk biayai pencalonan istri saya. Dapat Rp 150 juta," terang EM saat melapor ke kantor polisi, Rabu (24/3/2021).
Keberuntungan pun berpihak pada mereka. RK terpilih sebagai kades Pasuruan dan dilantik pada tanggal 31 Desember 2019. "Waktu itu dilantik di pendopo kabupaten," imbuh EM mengenang masa indah saat itu.
Namun belum genap enam bulan menjabat sebagai kades, sikap RK mulai berubah. Terutama pada EM. Keharmonisan rumah tangganya mulai memudar karena sang kades selingkuh.
"Ternyata ada orang ketiga," ujarnya pelan.
EM menyebut sudah lama mengetahui hubungan khusus atasan dan bawahan tersebut. Namun dirinya mencoba sabar.
"Itu kehendak Allah yang memberi tahu sama saya. Saya sudah sabar. Itu sudah lama, tapi baru ketahuan," kata EM.
PNS di salah satu SMP Kecamatan Nguling ini merasakan gelagat mencurigakan istrinya pada Maret 2020, atau tiga bulan setelah dilantik menjadi kades. Saat itu dia menemukan chat dan laporan panggilan telepon antara istrinya dan SL.
"Lalu pada Agustus 2020 saya menemukan lagi chat aneh-aneh. Saya pernah melaporkan ke polsek dan pernah membuat pernyataan. Ke Pak Camat saya juga sudah laporan. Cuman katanya bukti nggak kuat karena hanya chat, jadi maklum kalau memang nggak kuat, saya terima lapang dada," terang ayah dua anak tersebut.
Di kesempatan yang sama, EM menambahkan, salah satu anak hasil pernikahannya dengan RK selama 20 tahun juga turut dalam penggerebekan. EM mengatakan dia dan anaknya melihat 'pemandangan' memalukan saat pintu kamar digedor. Mereka melihat kades dan SL (35) tanpa busana.
Dia menampik cerita stafnya alias SL yang sempat mengaku jika tidak berbuat asusila dengan atasannya. SL yang merupakan kasi pelayanan bawahan RK menyebut dia menghormati atasannya dan tidak mungkin selingkuh.
"Silakan mengelak. Ada bukti, motor ada di dalam, di kamar dalam keadaan telanjang dua-duanya. Banyak saksi, dikunci semua. Saat digedor kelihatan," pungkas EM.
(sun/bdh)