Surabaya -
Kongres XXXI HMI di
Gedung Islamic Center Surabaya ricuh. Sejumlah kader
HMI mengamuk dengan membanting kursi hingga memecahkan pintu kaca-kaca gedung di Jalan Dukuh Kupang Surabaya.
Sebelumnya, kongres HMI sempat alot karena adanya usulan dari peserta yang ingin seluruh Ketua Badko (Badan Koordinasi) HMI di daerah hadir pada kongres. Tetapi, usulan itu tak disetujui mayoritas peserta pemilik suara sah. Hal ini membuat kongres berjalan lambat dengan tensi panas.
Pihak kader yang menolak beralasan jika mayoritas Ketua Badko HMI di Indonesia telah hadir. Tercatat, ada 11 dari 20 Ketua Badko sudah berada di tengah kongres. Namun, para kader ini terus mengatakan usulan tersebut berulang kali. Puncaknya, para kader mengamuk dengan membanting kursi di lokasi dan melempar sesuatu ke pintu kaca hingga pecah.
Kongres HMI ricuh pun langsung terhenti dan semua kader berhamburan keluar. Polisi yang berjaga juga langsung masuk ke lokasi untuk mengamankan situasi agar kondusif.
Akhirnya, Polda Jawa Timur mengamankan enam peserta Kongres HMI di Surabaya. Keenamnya diamankan karena ricuh di tengah sidang. Keenam mahasiswa yang diamankan diduga telah melakukan aksi pelemparan kursi di Gedung Islamic Center Surabaya. Hal ini mengakibatkan kaca gedung pecah.
Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta mengatakan keenam orang yang diamankan, atas permintaan pihak panitia kongres HMI sendiri. Keenamnya kini tengah diperiksa untuk dimintai keterangan.
"Ada miskomunikasi di antara mereka, kemudian ada yang membanting kursi, ini atas permintaan panitia, kami amankan enam orang dan sekarang masih dalam pemeriksaan," kata Nico di Surabaya, Rabu (24/3/2021).
Nico mengatakan kini keenam mahasiswa masih diperiksa di Polrestabes Surabaya. Nico menyebut ada sejumlah fasilitas Gedung Islamic Center yang menjadi tempat kongres yang rusak. Seperti kaca pecah hingga kursi yang dibanting.
"Tim gabungan melakukan pemeriksaan di Polrestabes Surabaya. Di sana dilakukan pemeriksaan terkait pecahnya kaca Islamic Center dan ada kursi yang rusak 3 sampai 4 biji," imbuh Nico.
Kendati demikian, Nico mengatakan situasi di lokasi telah kondusif. Kongres HMI pun dilanjutkan kembali. Sementara polisi masih berjaga di lokasi mengawal dan mengamankan jalannya kongres agar rampung dengan baik.
Di kesempatan yang sama, Nico berharap kader HMI bisa menyelesaikan kongres ini dengan baik dan menemukan pemimpin yang terbaik.
"Suasana sudah kondusif. Memang ada sedikit gejolak, tapi proses ini merupakan bagian penting untuk demokrasi. Sampai sekarang sidang masih berlangsung dan panitia dengan polisi selalu berkoordinasi," ungkap Nico.
"Saya kira adek-adek sudah dewasa maka ada akan jalan tahapan-tahapan yang sudah dilalui, kami akan dukung, dan kami yakin HMI akan menyelesaikan permasalahan di dalamnya," harap Nico.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini