"Pemeriksaan kemarin mengatakan jika penjual tidak mendapat komplain dari pembeli sebelumnya. Ada 6 bungkus yang kemarin dibeli," tambahnya.
Sementara R yang merupakan penyuplai cabai rawit, mengaku jika cabainya diambil dari hasil panen sendiri. Makanya, mereka berani melakukan pengaduan terhadap postingan cabai di cat yang viral tersebut.
"Sama-sama saling melakukan pengaduan, makanya kita periksa semuanya. Saat ini ketiganya masih berstatus saksi," pungkasnya.
Sebelumnya, viral cabai rawit dicat. Dalam video itu digambarkan cabai yang sedang ditumis mengeluarkan cairan warna oranye kemerahan. Semakin lama, cairan itu terlihat semakin mengental.
Pembuat video juga berkomentar tentang kondisi cabai rawit tersebut sambil mengaduk-aduk cabai yang ditumis
"Lombok iso dicet lho. deloken to. ati-ati tenan dulur-dukur kabeh konco2 kabeh lek ngumbah sing tenana. Deloken iki lho cet iki lho. cat oren warna lombok iki lho (Lombok bisa dicat lho. Lihatlah. Hati-hati saudara-saudata semua, teman-teman semua. Kalau mencuci yang bersih. Lihatlah ini kan cat. Cat warna Oren Lombok)," ujar pria dalam video tersebut.
Seperti diketahui saat ini harga cabe rawit di pasaran memang sedang melambung tinggi. Harganya sempat menyentuh angka Rp110 ribu/kg.
(fat/fat)