Ini Kata Suami yang Inapkan Jenazah Istri di Kos Gegara Sulit Cari Makam

Ini Kata Suami yang Inapkan Jenazah Istri di Kos Gegara Sulit Cari Makam

Enggran Eko Budianto - detikNews
Kamis, 18 Mar 2021 15:21 WIB
jenazah istri diinapkan di kos
Jenazah Indah dibawa ke pemakaman menggunakan ambulans PMI (Foto: Istimewa)
Kota Mojokerto -

Dedy Hakim (43) terpaksa menginapkan jenazah istri sirinya di kamar kos Kota Mojokerto. Dedy terpaksa melakukannya karena dia kebingungan mencari tempat pemakaman, biaya pemulasaraan, serta ambulans.

Dedy mengatakan istri sirinya, Indah Kusnaeni (37) meninggal dunia di kamar kos yang dia sewa di Panggreman VIE, Kelurahan/Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto pada Minggu (14/3) sekitar pukul 13.00 WIB. Indah meninggal karena kanker kelenjar getah bening.

Sekitar pukul 14.00 WIB, dia membawa jenazah istri sirinya ke RS Gatoel di Jalan Raden Wijaya, Kelurahan Kranggan menggunakan ambulans rumah sakit tersebut. Selesai pemulasaraan, jasad Indah dipulangkan ke tempat kos Dedy pada tengah malam menggunakan ambulans Rumah Sakit Gatoel.

"Posisi meninggalnya mendadak, saya tidak punya uang. Waktu itu jenazah diizinkan dibawa pulang meski saya belum bisa bayar karena tidak ada tempat di rumah sakit," kata Dedy kepada wartawan, Kamis (18/3/2021).

Saat itu, pria asal Penarip, Kelurahan/Kecamatan Kranggan ini harus membayar Rp 935.000 ke RS Gatoel. Yaitu biaya pemulasaraan jenazah istrinya dan mobil ambulans. Karena belum mempunyai uang, ia membuat surat pernyataan sanggup membayar biaya tersebut dan meninggalkan KTP di rumah sakit sebagai jaminan.

Dedy menjelaskan, jenazah istrinya dia inapkan di kamar kos yang dia sewa sejak Senin (15/3) sekitar pukul 01.00 WIB. Jenazah yang sudah dikafani itu diletakkan di atas kasur lantai. Sekitar pukul 02.30 WIB, ia meninggalkan jenazah istrinya di kamar kos tersebut.

"Saat di kos ada Pak RT dan Pak RW juga, saya dilarang meninggalkan jenazah istri saya. Akhirnya mereka memanggil pemilik kos untuk menjaga jenazah istri saya. Saya dipinjami motor pak kos untuk cari pinjaman uang dan tempat pemakaman," terangnya.

Selain mencari pinjaman uang untuk melunasi biaya rumah sakit, Dedy juga mencari tempat untuk memakamkan jenazah istri sirinya. Karena Indah masih tercatat sebagai warga Kelurahan Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Indah juga tidak mempunyai keluarga di Mojokerto.

Tonton juga Video: Satgas Parepare Akan Bongkar 1 Makam Lagi yang Jenazahnya Diduga Hilang

[Gambas:Video 20detik]



"Setelah koordinasi dengan Pak RW di Penarip, jenazah istri saya boleh dimakamkan dengan syarat membayar biaya administrasi ke Pak RW Rp 500 ribu," ungkapnya.

Dedy baru kembali ke tempat kosnya sekitar pukul 09.00 WIB. Setelah dia memastikan liang lahat untuk istrinya selesai digali di tempat pemakaman umum Kranggan di makam panjang Losari, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto.

Namun saat itu, Dedy belum bisa bernafas lega. Pria yang berprofesi sebagai penagih utang (debt collector) ini masih harus mencari mobil ambulans untuk mengangkut jenazah istrinya ke pemakaman. Karena makam panjang Losari cukup jauh dari tempat kos Dedy.

Ia kembali meninggalkan jenazah istrinya untuk meminta bantuan mobil ambulans ke RS Gatoel. Karena lama Dedy tak kembali ke tempat kosnya, warga melapor ke Polsek Prajurit Kulon.

"Saya pinjam ambulans katanya disuruh menunggu konfirmasi, ambulansnya masih terpakai," ujarnya menjelaskan alasannya tak kunjung kembali ke tempat kos.

Polisi pun mencari Dedy ke RS Gatoel lantaran ponselnya mati sehingga tidak bisa dihubungi. Sekitar pukul 10.00 WIB, petugas mengajaknya kembali ke tempat kos. Polisi mendatangkan ambulans PMI Kota Mojokerto untuk mengantar jenazah Indah ke pemakaman.

"Alhamdulillah ada bantuan ambulans dari PMI, saya senang, itu yang saya tunggu-tunggu," tandasnya.

Jenazah Indah akhirnya dibawa ke pemakaman sekitar pukul 11.30 WIB. Sehingga tidak sampai 24 jam jenazah wanita asli Majalengka, Jabar itu diinapkan di kamar kos.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.