Lokasi rumah sementara itu berada di Desa Sendang Bumen, Kecamatan Berbek. Warga beralasan lokasi tersebut jauh karena sebagian besar mata pencaharian warga adalah berkebun yang lahannya dekat dengan rumah sebelumnya.
"Gimana ya, menurut saya lokasi rumah sementara terlalu jauh. Sedangkan kebanyakan warga mencari nafkah berkebun dekat Desa Ngetos sini," ujar Maklut (30), salah satu warga korban longsor Nganjuk kepada detikcom Jumat (19/2/2021).
Maklut berharap Pemkab Nganjuk bisa mencarikan rumah sementara sekitar Desa Ngetos sambil menunggu rumah relokasi dibangun. "Harapannya rumah sementara berada di sekitar Desa Ngetos, biar tidak jauh kalau mau berkebun," kata Maklut.
Sebelumnya, Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat mengaku akan memberikan bantuan rumah huni sementara kepada korban longsor Nganjuk. Lokasi rumah sementara yakni di lahan milik Dinas PUPR yang dulunya dipakai tempat tinggal warga transmigrasi.
Rumah itu berada di Desa Sendang Bumen, Kecamatan Berbek atau berjarak sekitar 15 km dari Desa Ngetos.
"Sebelum membangun rumah baru, ada rumah sementara. Lokasi ada di desa Sendang Bumen Kecamatan Berbek, ada rumah eks pemberian hibah dari kementerian PUPR dulu," ujar Novi.
Saat ini 186 jiwa dari 54 KK terdampak longsor Nganjuk diungsikan di SDN Ngetos 3 dan rumah kepala desa. Longsor Nganjuk terjadi pada Minggu (14/2) sekitar pukul 18.00 WIB.
Ada 21 warga tertimbun longsor. 18 ditemukan meninggal dunia dan 2 selamat. Saat ini masih ada 1 jiwa dalam pencarian tim evakuasi yang di pimpin oleh Dandim 0810 Nganjuk.
Simak video 'Mensos Risma Beri Santunan 9 Ahli Waris Korban Longsor Nganjuk':
(iwd/iwd)