Video tersebut diunggah akun Instagram @smart.gram beberapa jam yang lalu. Hingga saat ini, video itu sudah ribuan kali tayang. Dalam sebuah caption, akun tersebut menyebutkan bahwa video tersebut sebelumnya diunggah akun TikTok arhie_last.
"Warga desa di Tuban sempat tolak proyek kilang minyak, kini heboh borong mobil," berikut judul unggahan akun @smart.gram seperti yang dilihat detik.com.
Dua video yang disandingkan itu mendapat tanggapan dari warga Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Tuban. Salah seorang warga, Wantono (40) membenarkan video aksi penolakan kilang minyak itu.
Menurutnya, aksi penolakan itu dilakukan warga Desa Sumurgeneng sekitar dua tahun lalu. "Iya betul itu waktu tahun 2019," ujar Wantono kepada detikcom, Kamis (18/2/2021).
Sementara Kepala Desa Sumurgeneng, Gihanto menjelaskan mengapa warga kala itu menolak proyek kilang minyak. Menurutnya warga memiliki dua alasan.
"Faktor nilai harga (jual tanah) dan juga masalahnya ini memang tanah produktif," terangnya.
Ada 225 pemilik lahan yang akhirnya mendapat uang ganti rugi dari Pertamina. Nominalnya beragam namun kebanyakan mencapai miliaran Rupiah. Sehingga kini, desa tersebut disebut kampung miliarder.
Oleh warga, uang tersebut digunakan untuk membeli mobil dan tanah. Ada juga yang memilih membangun atau merenovasi rumah.
Bahkan menurutnya, sudah ada 176 mobil baru yang dikirim ke desa tersebut. Sisanya masih inden.
"Mobil baru Minggu kemarin ada 17 yang datang, kalau sampai sekarang sudah ada 176. Semua baru," kata sang kades di rumahnya.
Ia menambahkan, pengiriman 17 mobil secara bersamaan itu kemudian viral di media sosial. Hingga kini, soal aksi ramai-ramai memborong mobil itu masih menjadi perbincangan.
Simak video 'Cerita Miliarder-miliarder Dadakan di Tuban':
(sun/bdh)