"Saya rasa pelaku ekonomi jangan dianggap sebagai pelengkap penderita saja. Saat kondisi susah, diminta bantu ini itu, iuran ini itu, pajak tidak dipotong. Kita juga butuh divaksin secepatnya," ujar Ketua APPBI Jatim, Sutandi Purnomosidi kepada detikcom, Rabu (10/2/2021).
Sutandi menyayangkan proses vaksinasi untuk pelaku ekonomi tidak didahulukan usai vaksin para nakes. "Setelah kesehatan, harusnya ekonomi. Agar seimbang," imbuhnya.
Dirinya menjelaskan, pelaku ekonomi juga banyak bertemu orang. Ia mencontohkan di pusat belanja, setiap hari pelaku ekonomi banyak bertemu pengunjung atau pembeli.
"Saat proses vaksinasi kita di nomor sekiankan. Padahal kita butuh vaksinasi itu. Kita gak kebal corona," tegasnya.
Sutandi menyatakan, para pelaku ekonomi siap bila harus vaksinasi secara mandiri. Sayangnya, belum ada akses dari pelaku ekonomi kepada pemerintah untuk mendapat/membeli dosis vaksin.
"Pelaku ekonomi, okelah kita mampu dianggap vaksinasi mandiri, ayo kapan, di mana kita bisa mendaftar? jangan dikira pelaku ekonomi gak butuh vaksin. Kita tiap hari bekerja bertemu banyak orang. Tidak ngumpet, tetap usaha. Pelaku usaha, apalagi mal tetap buka sejak pandemi, kita juga bertemu banyak orang," tandasnya.
Terpisah, Jubir Satgas COVID-19 Jatim, dr Makhyan Jibril menyatakan, belum ada pembahasan terkait vaksinasi pelaku ekonomi dimasukkan di tahap kedua, setelah nakes.
"Saat ini yang pasti, para pemberi pelayanan publik, ASN, Polri, TNI, dan baru ini dimasukkan lansia. Sedangkan kita juga usul untuk wartawan, karena rentan terpapar juga, dengan bertemu banyak orang saat bekerja," ujarnya kepada detikcom, Rabu (10/2/2021).
Jibril menambahkan, pada rencana awal vaksinasi di Jatim, pelaku ekonomi masuk prioritas bersama masyarakat umum. Untuk tahapannya sendiri, pelaku ekonomi dan masyarakat umum akan divaksin usai vaksinasi nakes, pelayanan publik (ASN, TNI, Polri), dan masyarakat rentan secara geospasial sosial ekonomi selesai prosesnya.
"Kita sendiri juga masih menunggu dosis vaksin selanjutnya dari pusat, kita dapat berapa nanti. Karena tahapan pertama sudah hampir selesai," pungkasnya.
Diketahui, proses vaksinasi di Jatim saat ini sudah berjalan. Untuk tahapan vaksinasi pertama, sudah ada 170.735 orang yang telah divaksin pertama. Namun untuk vaksinasi kedua, baru 21.054 orang yang divaksin kembali.