Banjir terjadi, Rabu (4/2/2021). Terdata di Kecamatan Banyuwangi sekitar 30 rumah terendam di Kelurahan Sobo. Sementara untuk di Kecamatan Kabat sebanyak 40 rumah warga Desa Macan Putih juga terendam. Tak hanya itu, beberapa jalan protokol di Kota Banyuwangi tergenang air.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Banyuwangi, Eka Muharam mengatakan, banjir cenderung cepat surut. Banjir diakibatkan karena intensitas hujan yang deras. Selain itu, banjir diakibatkan karena luapan Sungai dari jembatan yang tersumbat meterial, baik sampah maupun kayu.
"Intesitas tinggi. Selain itu sumbatan di jembatan membuat air meluap," ujarnya kepada detikcom, Kamis (4/2/2021).
Saat ini, kata Eka, pihaknya terus melakukan pemantauan banjir di beberapa lokasi di Banyuwangi. Sebab hasil kajian BPBD Banyuwangi sejumlah kecamatan rawan banjir. Karena kecamatan tersebut memiliki aliran sungai yang hulunya berada di kawasan pegunungan Ijen.
"Lokasi yang kemungkinan terjadi banjir dan banjir bandang besar itu ada di Kecamatan Wongsorejo, Kalipuro dan Banyuwangi," tambah Eka.
"Terutama yang kami perkirakan potensi kerawanannya tinggi itu ada di Kecamatan Banyuwangi. Ini hasil analisis kajian yang dilakukan Tim BPBD dengan instansi yang terkait," tegasnya.
Dia menjelaskan, banjir di Banyuwangi seperti di Desa Sidodadi dan sebelumnya juga terjadi di wilayah Desa Alasbuluh sebenarnya merupakan warning bahwa potensi banjir itu juga kemungkinan akan terjadi di Kecamatan Kota Banyuwangi.
"Apabila hujan terjadi dengan intensitas tinggi dan durasi yang lama, potensi itu ada. Ini bukan untuk menakut-nakuti tapi perlu untuk diwaspadai," tegasnya.
Bahkan menurutnya, peristiwa banjir yang terjadi di Kota Banjarmasin, Kalimantan selatan bukan tidak mungkin terjadi di Banyuwangi. Hanya saja Banyuwangi diuntungkan dengan karakteristik wilayah yang memiliki tingkat kemiringan yang cukup tinggi. Sehingga jika air laut tidak pasang mungkin akan segera surut.
"Tetapi genangan air bisa lebih dari satu meter atau mungkin bisa sampai dua meter. Itu hasil kajian kami. Perlu diwaspadai terutama di Kecamatan Banyuwangi," tegasnya.
Dia menambahkan, di wilayah Kecamatan Banyuwangi, drainase banyak yang sudah tidak normal. Saluran tersier juga banyak yang tidak normal terutama yang ada di kawasan muara di wilayah Kecamatan Banyuwangi.
"Itu bisa menjadi pemicu tingginya kerawanan dan bisa menimbulkan bahaya yang cukup tinggi dari ancaman kondisi lingkungan kemudian juga dengan curah hujan yang tinggi," pungkasnya.