Kasi Sejarah dan Purbakala Disparbud Lamongan Edi Suprapto mengungkapkan temuan batu bata kuno tersebut menjadi sebuah indikasi di sekitar lokasi temuan dimungkinkan adanya struktur situs cagar budaya. Hanya saja, kata Edi, pada peninjauan temuan awal sebaran batu bata kuno tersebut belum ditemukan petunjuk tambahan yang memperkuat dugaan adanya struktur bangunan cagar budaya.
"Temuan sebaran batu bata kuno ini hampir mirip dengan temuan sebaran batu bata di kawasan hutan Desa Pamotan, Kecamatan Sambeng. Lokasi sebaran batu bata berada di sekitar atau lebih tepatnya di sisi timur dari makam Nyai Andongsari yang dipercaya sebagai makam ibunda Gajah Mada," kata Edi Suprapto.
Arkeolog BPCB Jatim Wicaksono Dwi Nugroho yang juga ikut ke lokasi temuan menambahkan batu bata yang ditemukan rata-rata memiliki panjang sekitar 27-30 cm, lebar 20-22 cm, dan tinggi 5-6 cm. Batu bata kuno ini, menurut Wicaksono, dimungkinkan berasal dari masa Kerajaan Majapahit dan sebaran batu bata kuno hampir semua dalam kondisi rusak atau pecah dan sudah beralih tempat. Kondisinya juga berserakan tidak teratur.
"Temuan awal sebaran batu bata kuno ini belum sampai menemukan indikasinya adanya struktur bangunan cagar budaya yang lebih masif, karena kondisi batu bata yang terlihat hampir semua dalam kondisi rusak atau pecah dan sudah beralih tempat dengan dibuktikan kondisinya yang berserakan tidak teratur," jelasnya.
Lebih lanjut Wicaksono mengatakan perlu adanya kajian atau penelitian lebih lanjut jika ingin memastikan ada atau tidaknya situs cagar budaya di sekitar lokasi temuan batu bata kuno yang berada Dusun Cancing, Desa Sendangrejo, Kecamatan Ngimbang tersebut.
"Perlu adanya kajian atau penelitian lebih lanjut apabila ingin memastikan ada atau tidaknya situs cagar budaya yang masih ada di kawasan tersebut. Karena sementara ini petunjuk yang kita dapatkan masih sangat minim," tandasnya.
Seperti diketahui, di kawasan Makam Nyai Andongsari yang dikenal dengan sebutan Gunung Ratu warga menemukan sebaran batu bata kuno. Lokasi sebaran batu bata kuno yang ditemukan warga tersebut berada di sisi timur dari makam Nyai Andongsari.
Makam Nyai Andongsari atau yang lebih dikenal dengan sebutan Gunung Ratu selama ini diyakini oleh warga dan masyarakat sekitar sebagai makam ibunda Mahapatih Majapahit, Gajah Mada. Temuan sebaran batu bata kuno ini juga hampir mirip dengan temuan sebaran batu bata di kawasan hutan Desa Pamotan, Sambeng yang dulu diperkirakan sebagai permukiman kuno. (iwd/iwd)