Hingga kini Qosim memastikan di Kabupaten Gresik tidak ada tenaga kesehatan yang menolak dilakukan vaksinasi. Bahkan berdasarkan dari pantuan media sosial, banyak yang mengunggah status siap dilakukan vaksin.
"Ndak ada itu. Malah kalau kita melihat di media sosial banyak warga masyarakat, bukan hanya pejabat publik, rekan-rekan nakes yang menyampaikan statusnya saya siap divaksin. Jadi kayaknya hari ini trending topic. Jadi kesadaran masyarakat sudah tinggi. Karena vaksin COVID-19 ini bisa meningkatkan imunitas. Kedua akan membuat sehat dab tidak ada efek negatif," ungkap Qosim.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik Syaifudin Ghozali mengatakan, pihaknya telah melakukan screening terhadap 10 orang yang akan divaksin awal. Setara untuk tenaga kesehatan, TNI dan Polri pun juga bakal di screening sebelum disuntik vaksin.
"Yang akan benar-benar divaksin, itu nanti akan ada tahap screening. Nah, screening itu memang ada beberapa syarat. Misalnya usia, untuk tahap pertama ini usia 18 sampai 59 tahun. Makanya Pak Wabup ngotot siap di vaskin. Jangan dulu pak karena usianya diatas 59 tahun. Sedangkan untuk 10 orang pertama di kabupaten Gresik yang akan divaksin sudah dilakukan screening awal. Tapi besok benar-benar akan dilakukan screening ketat, beliau bisa dilakukan vaksinasi atau tidak," ungkap Ghozali.
(fat/fat)