Peristiwa itu terjadi di Jalan Dukuh Lempung Perdana, Kelurahan Lontar, Sambikerep, Surabaya pada Selasa (15/12) sekitar pukul 16.00 WIB. Peristiwa itu terjadi usai hujan lebat yang sebelumnya mengguyur perkampungan tersebut.
Kejadian ini berawal saat ada tiga anak yang bermain di dekat sungai. Salah satu anak sandalnya jatuh ke sungai. Kemudian anak lain bernama M Alfian Agustino (7) berusaha mengambil sandal itu. Namun dia terpeleset dan hanyut terbawa arus.
"Warga yang saat itu sedang mengambil keranda karena ada warga lain yang meninggal mendengar teriakan tolong anak-anak. Warga lalu melihat korban hanyut terbawa arus sungai," ujar Kapolsek Lakarsantri AKP Hendrix K Wardhana kepada detikcom, Jumat (18/12/2020).
Dua orang warga yakni Sugeng dan Sandro menceburkan diri untuk menolong. Namun mereka gagal menangkap korban karena derasnya arus. Korban sendiri timbul tenggelam dipermainkan arus.
"Waktu itu yang berusaha menyelamatkan anak itu banyak. Tapi belum bisa," ungkap salah satu warga, Anik.
Anik saat itu duduk di depan rumah bersama anaknya bernama Muwafikin. Anik melihat korban timbul tenggelam di derasnya arus sungai.
"Ada teman anak saya tanya punya tali tampar, terus saya tanya buat apa. Dijawab buat menolong anak tenggelam dari Gang 2. Saya lihat ada kepala muncul, kemudian di bawah jembatan ada orang nolong. Anak itu sudah muncul beberapa kali tapi tidak tersangkut orang," ungkap Anik.
Anik kemudian meminta anaknya ikut menyelamatkan bocah tersebut. Muwafikin pun menyanggupinya.
![]() |
"Spontan saya tanya anak saya kamu bisa berenang, Insyaallah jawab anak saya. Anak saya kemudian saya tarik untuk menyelamatkan anak itu," lanjut Anik.
Pria 23 tahun itu secara spontan langsung menceburkan diri ke sungai. Syukurlan Muwafikin dapat menangkap korban dan segera menepikannya lalu mengangkatnya untuk ditarik warga lain ke atas. Tak hanya itu, Muwafikin juga menyelamatkan satu orang yang awalnya berusaha menyelamatkan korban.
"Setelah menyelamatkan bocah itu, anak saya kakinya robek saya bawa ke rumah sakit," kata Anik. (iwd/iwd)