Heroik! Rahman Sejam Gendong Balita di Laut Saat Kebakaran KM Barcelona

Heroik! Rahman Sejam Gendong Balita di Laut Saat Kebakaran KM Barcelona

Arfin Tompodung - detikNews
Selasa, 22 Jul 2025 23:34 WIB
Salah satu penumpang KM Barcelona, Abdul Rahman Agu yang menyelamatkan balita saat terbakar.
Foto: Salah satu penumpang KM Barcelona, Abdul Rahman Agu, yang menyelamatkan balita saat terbakar. (Arfin/detikcom)
Jakarta -

Abdul Rahman Agu (36) menyelamatkan balita perempuan saat kebakaran KM Barcelona V di perairan Pulau Talise, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara (Sulut). Selama satu jam, Rahman menggendong balita saat terombang-ambing di lautan sebelum dievakuasi.

Dilansir detikSulsel, momen heroik Rahman terjadi saat KM Barcelona terbakar di perairan Desa Talise, Minggu (20/7) sekitar pukul 14.00 Wita. Dia menceritakan momen kapal terbakar hingga menyelamatkan balita yang turut menjadi korban.

Rahman menceritakan, KM Barcelona yang berangkat dari Talaud tiba di perairan Talise sekitar pukul 13.00 Wita. Kru kapal saat itu mengimbau penumpang kembali ke ranjang karena akan dilakukan pemeriksaan tiket.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di situ pas sebelum habis pemeriksaan tiket, kita kan ada tiga orang. Teman yang satu datang ke saya bilang di belakang sudah ada asap," kata Rahman saat ditemui detikcom di kediamannya di Kecamatan Singkil, Kota Manado, Selasa (22/7/2025).

Rahman kemudian mengecek dan melihat api muncul dari dek kapal hingga asap mulai mengepul. Anak buah kapal (ABK) sempat memadamkan api, tapi upayanya tidak berhasil. Situasi ini pun memicu kepanikan penumpang di dalam kapal.

ADVERTISEMENT

Ketika suhu dalam kapal memanas karena api yang membesar, penumpang mulai kocar-kacir mencari pelampung. Rahman yang berada di dek 2 KM Barcelona sempat kesulitan mencari pelampung untuk menyelamatkan diri.

"Semua ke bagian depan (kapal), dan saya lihat itu titik pelampung cuma satu, tepat di dek 2, di bagian ujung sudut depan kapal. Banyak ternyata penumpang di situ jadi kita berdesak-desakan," ungkapnya.

Rahman mengaku para penumpang ada yang terjatuh sampai terinjak karena berdesak-desakan. Rahman yang mendapat pelampung kemudian berlari ke bagian depan kapal hingga melompat ke laut bersama penumpang lainnya.

"Ada yang tidak dapat pelampung, ibu di sebelah saya bersuara saya tidak tahu berenang. Saya bilang ibu sabar saja siapa tahu ada yang akan berikan pelampung. Saya bilang begitu sebelum saya lompat," ucap Rahman.

Rahman Rekam Momen Kapal Terbakar

Rahman sempat membawa handphone (HP) saat melompat ke laut. Ponsel itulah yang dimanfaatkan merekam momen tragis saat KM Barcelona terbakar. Rahman merekam saat kapal terbakar lewat live streaming atau siaran langsung di media sosial.

"Saya lompat handphone saya angkat ke atas tapi tetap terendam air, pas sampai di bawah handphone masih menyala. Memang dari atas saya sudah niat mau rekam siaran langsung supaya masyarakat itu boleh tahu kita ada musibah di tengah laut," paparnya.

Saat sedang merekam situasi kapal terbakar dan penumpang yang melompat, Rahman mendengar suara ibu-ibu meminta tolong dari kejauhan. Ibu tersebut bersama dengan balita perempuan yang tidak mengenakan pelampung.

"Itu sudah agak jauh dari kapal karena kita sudah terbawa arus. Saya pergi ke ibu itu, ia minta-minta tolong karena ada bawa anaknya ini. Jadi saya langsung rangkul, anaknya saya peluk," tutur Rahman.

"(Kondisi ibu) Waktu itu saya lihat sudah lemas. Dia ada pelampung tapi tidak dipakai hanya memeluk pelampung itu," sambung Rahman.

Penyelamatan balita perempuan korban kebakaran KM Barcelona di Pulau Taliase.Penyelamatan balita perempuan korban kebakaran KM Barcelona di Pulau Taliase. Foto: Penyelamatan balita perempuan korban kebakaran KM Barcelona di Pulau Taliase. (dok. Istimewa)

Balita yang digendong Rahman sempat menangis. Rahman yang masih melakukan siaran langsung lewat media sosial berupaya menenangkan balita perempuan itu agar tidak meronta-ronta.

"Supaya saya juga tidak kelelahan. Adik itu lucu dan tidak rewel pada waktu saya peluk. Saya waktu itu tidak takut, hanya saja merasa apa begitu melihat ada anak kecil," ucapnya.

Rahman sempat terombang-ambing di lautan sembari menggendong balita tersebut. Selang sejam, sebuah kapal nelayan muncul dari kejauhan. Rahman berulang kali berteriak agar balita yang digendongnya dievakuasi lebih dulu.

"Adik itu saya naikkan lebih dulu ke kapal, jadi saya dengan ibunya tinggal tunggu kapal selanjutnya. Nanti sudah di kapal baru saya siaran langsung ulang. Waktu itu yang diutamakan (diselamatkan) balita dan anak-anak," jelas Rahman.

Rahman mengatakan, sejumlah penumpang KM Barcelona dievakuasi ke pulau berbeda oleh sejumlah nelayan. Rahman sendiri dievakuasi ke Pulau Gangga.

"Kami dievakuasi ke Pulau Gangga. Sudah didata dan warga Gangga antusias memberikan makanan dan pakaian untuk diganti," imbuhnya.

Simak selengkapnya di sini.

(fas/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads