"Jadi kami tutup atau PSBM di situ. Kemudian pemerintah daerah akan memberikan pasokan logistik yang cukup untuk kebutuhan di sana," jelasnya.
Proses penerapan PSBM akan dikoordinasikan lebih lanjut dengan seluruh komponen yang terlibat. Mulai dari satgas di tingkat desa, kecamatan hingga masyarakat yang terdampak.
Sebelumnya, lonjakan kasus COVID-19 di Trenggalek juga terjadi di lingkungan Pondok Pesantren Anwarul Haromain, di Desa Baruharjo, Kecamatan Durenan. Puluhan santri dinyatakan positif terpapar Corona. Hingga kini para santri yang masih positif menjalani karantina di asrama COVID-19 dan pesantren.
Sementara hampir seribu santri lainnya yang tidak terpapar Corona dipulangkan ke rumah masing-masing. Proses pemulangan dilakukan setelah mereka menjalani karantina di lingkungan pesantren selama dua pekan. Lonjakan kasus di Trenggalek tersebut berdampak langsung terhadap status zona wilayah, dari sebelumnya kuning menjadi oranye atau dari rendah ke sedang.
Sementara itu, data terakhir yang dirilis Pemkab Trenggalek, jumlah kasus sebaran Corona di Trenggalek mencapai 490 kasus. Di mana 351 pasien dinyatakan sembuh, 14 meninggal dunia dan 125 pasien masih menjalani karantina.
(sun/bdh)