Menurut Indra, kereta api menjadi salah satu alat transportasi di masa penjajahan Belanda. Jalur trem yang ditemukan di kawasan Kayutangan itu berfungsi untuk mengangkut orang serta beberapa komoditas unggulan.
Seperti gula, sayur-sayuran, buah-buahan serta hasil bumi lainnya. Jalur trem tersebut terbagi menjadi dua, yaitu rute Malang Kotalama-Jagalan-Alun-alun Malang-Kayutangan-Celaket-Lowokwaru-Blimbing.
Dari Blimbing kemudian bercabang dua, satu menuju Singosari, satunya lagi menuju Tumpang, Kabupaten Malang. Kedua adalah jalur kereta api yaitu Kepanjen-Gondanglegi dan Malang Kotalama-Dampit.
![]() |
"Jalur kereta api yang ditemukan ini, memiliki fungsi mengangkut orang dan komoditas dan menghubungkan dengan daerah lain. Seperti Singosari, Lawang, serta Tumpang," tuturnya.
Indra berharap jalur kereta api ini dapat menjadi wawasan baru bagi masyarakat. Dan semakin menyakinkan jika Kayutangan merupakan kawasan heritage yang patut dilindungi.
Pembangunan koridor Kayutangan sebagai kawasan heritage meliputi Simpang 4 Rajabali sampai dengan pertigaan Trio 2. Proyek pembangunan menelan biaya Rp 23 miliar yang bersumber dari dana APBN. Wajah baru koridor Kayutangan nantinya diklaim mirip dengan kawasan Malioboro di Yogjakarta.
(iwd/iwd)