![]() |
"Kebersamaan, kerukunan, bisa kumpul dengan keluarga famili dan masyarakat itu yang kami rindukan," kata Tajul usai dibaiat di Pendopo Trunojoyo, Sampang, Madura.
Tajul mengatakan pihaknya melakukan ikrar kembali ke Suni ini tanpa ada paksaan dari manapun dan siapapun. Dia menegaskan ikrar yang diucapkan ini murni karena ingin kembali ke ajaran yang benar.
"Saya juga nggak tahu kapan akan mati, saya tidak ingin bila sewaktu-waktu meninggal dunia masih memiliki tanggungan di hadapan Allah SWT serta masyarakat," imbuh Tajul usai membaca ikrar.
Tak hanya itu, Tajul menambahkan ikrar yang diucapkan oleh 274 pengikutnya saat ini merupakan pilihan dan kesadaran mereka sendiri. Tajul berharap melalui pernyataan ikrar ini, semua permasalahan segera selesai, dan semua pihak dapat saling memaafkan dari kesalahan yang pernah ada.
"Kita ingin bersama-sama membangun Sampang yang maju dan lebih baik," tambahnya.
Selain itu, Tajul juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pemerintah yang telah memfasilitasi pelaksanaan ikrar pengikut syiah. Ikrar untuk kembali ke ajaran ahlussunnah wal jamaah ini juga disaksikan Bupati Sampang, Kakanwil Kemenag Jatim, ulama dan Forkopimda setempat.
"Terima kasih kepada pemerintah yang telah memfasilitasi pelaksanaan ikrar ini. Ikrar ini semua keinginan kami agar segera dilaksanakan, agar permasalahan segera selesai," ujar Tajul.
Usai menyatakan ikrar, Tajul juga mendapatkan pengalungan surban dari Bupati Sampang dan bersalaman dengan seluruh ulama, pejabat pemerintah serta tokoh masyarakat Sampang.
(hil/fat)