"Kami pastikan bencana longsor itu tidak menimbulkan korban jiwa atau luka. Kebetulan memang sejak pandemi COVID-19, aktivitas kunjungan di Gua Lawa masih kami tutup. Sehingga tidak ada pedagang yang jualan," jelasnya.
Sunyoto menambahkan, proses perbaikan plengsengan perlu mendapatkan penanganan segera. Karena apabila dibiarkan akan semakin menggerus bagian bawah plengsengan, dan membahayakan bangunan di atasnya.
Disinggung terkait aktivitas objek wisata Gua Lawa, Disparbud Trenggalek berencana segera membuka kunjungan. Namun dengan standar yang jelas, guna meminimalisir penyebaran virus Corona.
"Ini sedang kami kaji, kalau tutup terus menerus kasihan juga warga yang berdagang," jelasnya.
Menurutnya beberapa strategi pembukaan wisata Gua Lawa telah disiapkan. Mulai dari teknis kunjungan hingga penerapan protokol kesehatan. Rencananya kunjungan ke dalam gua akan dibagi per rombongan.
"Kalau dulu itu tidak ada pembatasan. Kadang ada yang masuk dan ada yang keluar. Nah karena ada COVID-19, nanti sistemnya giliran, satu rombongan masuk, ditunggu sampai dia keluar," pungkasnya
(sun/bdh)