Polresta Banyuwangi mewaspadai musim hujan pada bulan November ini. Beberapa hari, kabupaten paling ujung Timur Pulau Jawa ini, dilanda hujan deras yang mengakibatkan beberapa lokasi Kota Banyuwangi dilanda banjir.
Banjir terjadi di beberapa sudut kota. Namun banjir tak lebih dari 1 jam. Banjir terjadi karena intensitas hujan yang tinggi.
"Banjir di Kota Banyuwangi karena intensitas hujan tinggi. Sempat membuat lalu lintas terganggu," ujar Kapolresta Banyuwangi Kombes Arman Asmara Syarifudin kepada detikcom, Senin (2/11/2020).
Selain banjir, pihaknya juga mewaspadai adanya longsor di beberapa kecamatan. Tentunya, daerah dataran tinggi yang memiliki tebing di dekat akses jalan. Di antaranya wilayah Kecamatan Glagah, Licin, Songgon, Kalibaru dan Glenmore.
"Selain banjir juga ada tanah longsor. Maka kami imbau kepada masyarakat untuk berhati-hati jika melalui jalan bertebing," tambahnya.
Yang perlu diwaspadai lagi, kata kapolresta, adalah pohon lapuk yang bisa saja sewaktu-waktu roboh atau tumbang. Hal ini sangat membahayakan pengendara kendaraan yang melintas di jalan. Apalagi, banyak pohon tua di sekitar Kota Banyuwangi.
"Kami minta masyarakat selalu memberikan informasi kepada kami dan instansi terkait apabila ada pohon tumbang. Juga bagi warga di bantaran sungai melihat kenaikan debit air, sehingga kami bersama instansi terkait melakukan langkah2 terbaik untuk keselamatan kita bersama," tambahnya.
Pihaknya juga meminta kepada destinasi wisata yang berada di pinggir sungai atau memanfaatkan aliran sungai untuk waspada. Karena, banjir bisa saja sewaktu-waktu datang.
"Waspada juga dilakukan terhadap aktivitas di tempat wisata di bantaran sungai dan pantai yang berpotensi kerawanan keselamatan kita bersama. Ikhtiar kita berusaha dan mencegah bencana itu tidak menimpa kita," tambahnya.
Koordinasi dan kesiapsiagaan pun dilakukan polisi, bersama dengan stakeholder terkait. Di antaranya, BPBD, SAR hingga TNI. Selain itu, pihaknya juga membentuk pasukan tanggap bencana, yang nantinya bergabung dengan tim penyelamatan dan evakuasi ketika masyarakat membutuhkan bantuan saat terkena bencana.
"Kita segera bikin tim untuk rescue dalam penanganan bencana," pungkasnya.