Di sisi lain Didik justru mengapresiasi kesiapsiagaan masyarakat. Terutama mereka yang tinggal di kawasan rawan. Itu diwujudkan dengan tindakan cepat meninggalkan bangunan usai terjadi gempa.
Bahkan di sejumlah wilayah, warga serta merta memukul kentongan dan benda lain di sekitarnya. Sistem komunikasi tradisional tersebut, kata Didik, merupakan wujud kearifan lokal yang harus dilestarikan.
"Makanya kita akan adakan kegiatan pukul kentongan serentak. Harapan kami penggunaan kentongan akan kembali menjadi budaya dalam rangka peringatan dini bencana," tambahnya.
Sesuai rilis resmi BMKG, gempa M 5.9 terjadi pukul 07.56 WIB. Pusat gempa berada di 8.22 LS 107.87 BT atau 90 km barat daya Pangandaran. Kedalaman 10 km dan tidak berpotensi tsunami.
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini