Boleh Percaya Atau Tidak, Daun Kelor Mampu Usir Makhluk Halus

Boleh Percaya Atau Tidak, Daun Kelor Mampu Usir Makhluk Halus

Eko Sudjarwo - detikNews
Kamis, 15 Okt 2020 14:54 WIB
Ibu-Ibu Lamongan Ini Olah Kelor Jadi 9 Olahan Makanan
Daun kelor (Foto: Eko Sudjarwo/detikcom)
Lamongan -

Pernah mendengar peribahasa 'dunia tak selebar daun kelor'? Ya, daun kelor memiliki ukuran kecil. Meski ukurannya kecil, daun kelor memiliki banyak manfaat penting bagi kesehatan tubuh. Bagi warga Lamongan, saat pandemi COVID-19 saat ini mereka berhasil membuat daun kelor menjadi 9 olahan makanan.

Selain bisa diolah sayur, makanan dan memberi manfaat kesehatan, daun kelor ternyata lama dikenal sebagai 'obat' yang bisa mengalahkan kekuatan makhluk halus. Daun pohon yang memiliki nama latin Moringa Oleifera ini dianggap sebagai pohon sakti.

Pengasuh Ponpes khusus rehabilitasi sakit jiwa dan narkoba 'Dzikrussyifa' Asma' Berojomusti' Kiai M Muzakkin atau yang akrab disapa Gus Zakky Al-Sekanory mengakui hal itu.

"Salah satu unsur yang terkandung di daun kelor ini adalah fosfor yang insyaallah bisa menyerap energi dan membuangnya kembali. Terlebih bila dilakukan dengan cara dirukyah, bisa buat pengobatan sakit jiwa, narkoba, guna-guna, serangan gaib, santet dan lain-lain," kata Gus Zakky kepada detikcom di pondoknya kampung Sekanor, Desa Sendangagung, Paciran, Lamongan, Kamis (15/10/2020).

Lalu bagaimana caranya agar daun kelor itu bisa dibuat untuk sarana mengusir gangguan gaib? Gus Zakky membagikan resepnya. "Yang pertama, mengambil 21 tangkai tanaman kelor dan memukulkan ke orang yang terkena serangan jin atau sihir, dipukul pelan-pelan yang tidak menyakitkan, kalau bahasa Jawanya itu dikebyokno," tuturnya.

Yang kedua, lanjut Gus Zakky, mengambil 21 helai daun dan merebusnya sebentar dan diminumkan pada orang yang terkena gangguan gaib tadi. Cara ini berlaku bagi orang yang terkena serangan, bisa diberikan lewat makanan atau minuman yang akan dikonsumsi sambil membacakan beberapa surat dalam Al Qur'an tergantung tingkat keparahan gaib yang mengganggunya itu.

"Cara ke 4 adalah dengan merebus daun itu beserta bawang putih dan garam. Setelah dingin, di do'akan dengan cara membaca surat-surat Al Qur'an dan yang ke empat mengambil 21 daun kelor dan mendoakannya dan digunakan untuk memandikan," ungkapnya.

Gus Zakky menegaskan, ilmu memanfaatkan daun kelor ini sudah diajarkan oleh nenek moyang sejak lama. Resep penggunaan kelor ini, termasuk resep peninggalan leluhur termasuk peninggalan dari para waliyullah. "Tapi cara itu bukan bersifat wajib. Langkah yang wajib dilakukan ialah membaca doa dan memohon bantuan kepada Allah Swt supaya disembuhkan dari penyakit gangguan ghaib dan juga yang penyakit medis," tandas Gus Zakky.

Sementara salah satu warga Lamongan Danar mengaku jika kelor memang lama dikenal dengan mitosnya sebagai pohon yang memiliki khasiat 'magis'. Danar menyebut, mitos yang berlaku adalah jika ada orang yang 'diganggu' oleh mahluk halus bisa disembuhkan dengan kelor.

"Saya memang pernah mendengar mitos manfaat kelor yang katanya bisa untuk mengobati orang yang 'diganggu' mahluk halus," kata Danar saat berbincang dengan detikcom.

Sebagai warga, Danar menyebut sering mendengar jika kelor terutama daunnya banyak digunakan paranormal untuk pengobatan non medis seperti penyakit atau sakit karena gangguan mahluk halus. "Saya memang sering mendengar daun kelor sering digunakan paranormal untuk pengobatan nonmedis, penyakit atau sakit karena gangguan mahluk halus, seperti jin dan setan," katanya.

Pengasuh Ponpes khusus rehabilitasi sakit jiwa dan narkoba 'Dzikrussyifa' Asma' Berojomusti' Kiai M Muzakkin atau yang akrab disapa Gus Zakky Al-SekanoryPengasuh Ponpes rehabilitasi sakit jiwa dan narkoba/ Foto: Eko Sudjarwo

Penggunaan daun kelor, jelas dia, ada yang dibuat bobok (bubuk, red) di tubuh yang sakit. Bobok daun kelor ini dilaburkan ke badan yang sakit. "Ada juga yang dibuat mandi," terangnya.

Mitos lainnya, imbuh Danar, kelor juga bisa digunakan oleh orang untuk mengeluarkan susuk bertuah yang dipasang. Caranya, setahu Danar, kelor tersebut dibuat mandi agar susuk itu bisa keluar dan rontok dari tubuh yang terpasang.

"Karena diyakini kalau susuk itu masih ada di badannya maka orang itu sulit nazaknya saat mau meninggal," ungkap Danar.

Halaman 3 dari 2
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.