Lukman juga menambahkan bahwa kelima remaja yang diamankan tersebut memang sudah mengindikasikan gerak-gerik yang mencurigakan. Akhirnya petugas melakukan penggeledahan, dan benar saja, ditemukan benda berbahaya berupa batu dan juga katapel.
Setelah diamankan dan dilakukan interogasi, mereka mengatakan bahwa mereka datang karena tahu ada demo dari media sosial (medsos).
Menurut Lukman, adanya oknum-oknum seperti itu tentu akan merugikan banyak pihak. Rencananya, mereka akan memanfaatkan aksi dorong antara petugas keamanan dengan peserta aksi mahasiswa.
"Momentum itulah yang mereka tunggu, untuk selanjutnya melempar batu yang sudah disiapkan, untuk memperkeruh situasi, untungnya aksi massa kemarin berjalan kondusif dan anggota kami secara sigap mengamankan oknum seperti itu," pungkas Lukman.
Sementara itu Sakinah (54), orang tua dari salah seorang remaja yang diamankan mengaku sangat bersyukur bahwa anaknya yang masih berusia 16 tahun tidak sampai berbuat anarkis dan diproses hukum.
"Saya bersyukur dan senang hati, anak saya tidak jadi ditahan dan diproses hukum oleh polisi, apalagi anak saya terbukti membawa batu bersama teman temannya, terima kasih pak Kapolres," kata Sakinah.
Usai mengisi surat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatannya, polisi menyerahkan anak anak tersebut ke orang tua masing masing.
(iwd/iwd)