Demo di Kota Kediri dimulai pukul 09.00 WIB. Mahasiswa dari sejumlah kelompok seperti Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) hingga Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) mendatangi Gedung DPRD Kota Kediri.
Demo sempat diwarnai aksi dorong. Namun akhirnya mereka ditemui tiga anggota dewan dari Demokrat, Gerindra dan PKS. Setelah menandatangani kesepakatan dengan anggota dewan, akhirnya mereka membubarkan diri.
Sekitar 30 menit berselang, datang massa mahasiswa dari PMII dan GMNI. Berbeda dengan kelompok mahasiswa sebelumnya, PMII dan GMII demo di pintu gedung DPRD sebelah selatan.
Sekitar pukul 12.30 WIB, demo ricuh. Mahasiswa menjebol gerbang DPRD. Mereka juga melakukan pelemparan batu ke arah polisi, Brimob dan Satpol PP. Tiga kaca gedung dewan pecah. Pintu gerbang sebelah selatan tersebut rusak.
Petugas yang berjaga tidak melakukan perlawanan. Petugas hanya bertahan dan memukul mundur massa. Tidak terjadi aksi saling pukul.
Sementara aksi lempar bantu berlangsung sekitar 10 menit. Terkait kericuhan tersebut, akhirnya Kapolres setempat berdiskusi bersama anggota dewan.
"Ini kami telah memberi imbauan kepada massa untuk membubarkan diri, dan mereka juga meminta pengawalan kita saat nanti meninggalkan lokasi," jelas Kapolresta Kediri AKBP Miko Indrayana, Kamis (8/10/2020).
"Alhamdulillah massa baru saja membubarkan diri secara teratur," pungkas AKBP Miko. (sun/bdh)