"Tidak hanya demonstran. Tapi dan para aparat keamanan, karena mereka semua jelas berkerumun," imbuhnya.
Windhu menambahkan, aksi dengan ribuan orang itu tidak menutup kemungkinan akan memunculkan klaster demonstran.
"Berpotensi karena mereka semua berkerumun. Sebagian besar juga tidak memakai masker dengan benar. Ya garis besarnya tidak mentaati protokol kesehatan," pungkasnya
Diketahui, sejak Selasa (6/10) hingga Jumat (9/10) ada demo menolak Omnibus Law di sejumlah daerah di Jatim. Puncaknya pada Kamis (8/10).
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini