"Kalau mau menyampaikan pendapat sampaikan pendapat secara bertanggung jawab dan elegan. Jangan niatnya membuat rusuh. Kalau buat rusuh sekali lagi kita tidak segan-segan, kami tidak akan mundur untuk melakukan penindakan dan penegakan hukum," tegas Isir.
Isir juga mengingatkan jika Kota Surabaya masih pandemi COVID-19. Pihaknya meminta semua pihak berkolaborasi untuk memutus mata rantai COVID-19.
"Saya mengingatkan lagi, Kota Surabaya masih pandemi COVID-19. Kita lagi mempercepat upaya pengendalian COVID-19, sehingga roda ekonomi bisa berputar secara optimal, ayo mari dulur-dulur, konco-konco, arek-arek Suroboyo ayo mari kita berkolaborasi," pungkas Isir.
Sebanyak 253 orang diamankan Polrestabes Surabaya. Mereka diamankan usai terjadinya rusuh pada demo penolakan omnibus law pada Kamis (9/10).
253 orang yang diamankan didominasi oleh anak-anak atau remaja. Perinciannya adalah 46 orang dewasa dan 207 anak-anak/remaja.
253 orang ini terdiri dari 216 pelajar, 13 mahasiswa, pengangguran 18 orang, dan 6 orang kelompok Anarko.
(iwd/iwd)