Ratusan mahasiswa PMII Situbondo itu mengawali aksinya dengan longmarch. Dalam perjalanan menuju kantor DPRD, massa pendemo ini sempat berhenti di pertigaan Sarworini. Di tempat ini, mereka membentuk lingkaran, sambil terus berorasi dan membentangkan poster.
Dari sini, mereka melanjutkan aksinya menuju kantor DPRD di jalan Kenanga. Setibanya di depan DPRD Situbondo, massa kembali berorasi dan membentangkan spanduk dan poster. Di antaranya bertuliskan 'Kami Tidak Akan Menyerah Jika Keadilan Tidak Dimiliki Rakyat; PMII Menolak UU Omnibus Law; Tolak Omnibus Law dan Mosi Tidak Percaya', dan sebagainya.
"Kami jelas menolak omnibus law karena tidak berpihak kepada rakyat, dan hanya menguntungkan pihak korporasi. Ini produk DPR yang tidak pro rakyat. Karena itu, akan kami lawan," teriak orator aksi.
Selama di depan kantor DPRD, ketegangan beberapa kali terjadi antara massa pendemo dengan aparat. Ketegangan baru mereda, setelah sejumlah pimpinan DPRD Situbondo bersedia menemui mahasiswa di jalan. Bahkan Ketua DPRD Situbondo, Edy Wahyudi dengan tegas menyatakan dukungannya kepada tuntutan mahasiswa.
"Kami yakin kehadiran adik-adik ke sini, ini murni untuk memperjuangkan hak dan aspirasi rakyat. Karena itu, kami menyatakan siap mendukung dan siap memperjuangkan aspirasi mahasiwa dan menolak UU Cipta Kerja. Jika lengkap, hari ini surat tuntutan ini akan kami layangkan ke perwakilan kami di DPR RI dan Presiden," tegas Edy Wahyudi dari atas bak terbuka.
Sebagai bukti dukungan, hampir semua pimpinan DPRD Situbondo ikut menandatangani petisi yang disodorkan mahasiswa. Ada beberapa sikap yang disampaikan dalam petisi tersebut. Antara lain, menolak UU Cipta Kerja karena dianggap tidak berpihak kepada rakyat kecil, dan menuntut Presiden agar tidak menandatangani UU Cipta Kerja.
Poin terakhir, menuntut agar DPRD Situbondo menolak UU Cipta Kerja sebagai salah satu bentuk keberpihakan terhadap masyarakar di akar rumput. Setelah petisi itu dibacakan dan ditandatangani pimpinan DPRD, massa mahasiswa pun berangsur membubarkan diri. Sebelum bubar, antara mahasiswa terlihat membersihkan sampah sisa unjuk rasa.
(fat/fat)