Perseteruan Kasat Sabhara Vs Kapolres Blitar Berakhir Bagai Drama Korea

Perseteruan Kasat Sabhara Vs Kapolres Blitar Berakhir Bagai Drama Korea

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 06 Okt 2020 20:35 WIB
kasat sabhara polres blitar
Kasat Sabhara dan Kapolres Blitar berpelukan (Foto: Tangkapan layar)
Blitar -

Perseteruan Kasat Sabhara Polres Blitar AKP Agus Hendro Tri Susetyo dengan Kapolres Blitar AKBP Ahmad Fanani berakhir damai. Isak tangis dan saling berpelukan mengakhiri perseteruan antarkeduanya.

Momentum ini terlihat melalui video yang beredar. Dalam video berdurasi 1 menit tersebut nampak Agus menangis di pelukan Fanani. Agus juga terlihat hendak mencium tangan Fanani. Lalu, keduanya saling berpelukan erat.

"Saya minta maaf ndan," kata Agus dalam video yang dilihat detikcom di Surabaya, Selasa (6/10/2020).

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko membenarkan kejadian ini. Truno menyebut peristiwa ini berlangsung kemarin saat Fanani mendatangi kediaman Agus.

"Benar, kejadiannya Senin tanggal 5 Oktober 2020, pukul 18.30 WIB, Kapolres Blitar AKBP Ahmad Fanani didampingi Wakapolres, Kabagops dan Kasiwas melaksanakan silaturahmi dengan AKP Agus Hendro Tri Susetyo beserta istri yang bertempat di kediaman AKP Agus," ungkap Truno.

Truno menambahkan dengan adanya silaturahmi ini, perseteruan yang sempat terjadi antara keduanya pun berakhir damai.

"Dengan dilaksanakannya silaturahmi diharapkan agar dapat memperbaiki hubungan antara Kapolres Blitar dengan AKP Agus Tri yang sempat terjadi masalah internal di Polres Blitar sehingga situasi segera membaik," imbuh Truno.

Selain itu, Truno menyebut kini AKP Agus juga telah dipindahkan ke Polda Jatim dan menempati jabatan baru sebagai Kaurfastor Subbagyantor Yanma Polda Jatim. Hal ini sebagai kebutuhan penyegaran di organisasi.

"Iya benar (diangkat dalam jabatan baru) sesuai kebutuhan organisasi atau institusi dalam memberikan penyegaran dan pelayanan kepada masyarakat," pungkas Truno.

Sebelumnya kasus ini berawal saat Agus mendatangi Mapolda Jatim pada Kamis (1/10) dengan membawa surat pengunduran diri yang ditujukan kepada Kapolda Jatim dengan tembusan ke Kapolri.

Saat itu, Agus menambahkan hatinya tidak bisa menerima dengan perlakuan arogansi Kapolres kepada anak buahnya. Agus sempat menyebut Kapolres Blitar sempat memakinya dengan sebutan bencong.

"Alasan saya mengundurkan diri karena saya tidak terima, hati saya tidak bisa menerima selaku manusia dengan arogansi Kapolres saya. Sebenarnya saya ini sudah akumulasi dari senior saya. Akumulasi kasat yang lain," kata Agus, Kamis (1/10).

"Namanya manusia tentu ada kelebihan dan kekurangan. Setiap beliau marah, ada yang tidak cocok itu maki-makian kasar yang diucapkan. Mohon maaf, kadang sampai menyebut binatang, bajingan dan lain-lain. Yang terakhir, sama saya sebenarnya tidak separah itu. Hanya mengatakan bencong, tidak berguna, banci, lemah dan lain-lain," ungkap Agus.

Tak hanya itu, Agus juga sempat membuka 'borok' Kapolres Blitar. Yakni mengabaikan sabung ayam dan adanya penambangan paisr liar saat pandemi COVID-19.

Melihat kejadian ini, Polri langsung turun tangan. Pihak Bidang Propam Polda Jatim langsung melakukan mediasi pada Agus agar urung mengundurkan diri dan bisa berdamai dengan Fanani.

kasat sabhara polres blitarKasat Sabhara menangis berpelukan dengan Kapolres Blitar (Foto: Tangkapan layar)

Agus akhirnya memilih untuk tidak mengundurkan diri. Keputusan ini dipilih Agus usai mendapatkan konseling dan mediasi dari Polda Jatim.

"Ndak mengundurkan diri, sudah selesai. Jabatannya masih Kasat Sabhara, memang ditarik ke Polda Jatim, tapi jabatannya sekarang masih Kasat Sabhara. Kan nggak serta merta begitu, ada prosesnya," ujar Kabid Humas Polda Jatim Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko kepada detikcom, Sabtu (3/10/2020).

Truno menyebut apa yang terjadi antara Agus dengan Fanani merupakan sebuah miskomunikasi. Truno menyebut pihaknya telah melakukan mediasi antarkeduanya. Hasilnya, keduanya sepakat untuk berdamai.

"Kasusnya sudah selesai, sudah ditangani Polda Jatim," kata Truno

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.