Berdasarkan data di Dinkes Surabaya, ada 3.879 kawula muda yang terpapar COVID-19 dan diduga karena nongkrong. Meski demikian, masih banyak warga yang nongkrong di sejumlah titik.
Pantauan detikcom sekitar pukul 20.30 WIB di Jalan Ketabang Kali, sejumlah kedai kopi tampak ramai oleh pengunjung. Mereka juga nongkrong di pinggir kali seberang kedai-kedai kopi tersebut.
Karena asyik menikmati kopi dan bersenda gurau, mereka tampak tidak menggunakan masker dengan benar. Mereka juga duduk bergerombol. Sementara bahu jalan depan kedai-kedai kopi penuh oleh motor-motor kawula muda yang diparkir.
Salah seorang pengguna jalan, Angga menyampaikan, setiap pulang kerja selalu melintas di jalan tersebut. Ia mengaku selalu melihat kerumunan kawula muda di sana.
"Setiap malam sekitar pukul 20.00 WIB pulang, selalu ada yang bergerombol di pinggir kali. Tadi juga terlihat ramai," kata Angga kepada detikcom, Jumat (18/9/2020).
Tidak hanya di sana, tongkrongan di kawasan Genteng Kali juga terlihat ramai. Para remaja nongkrong di kedai kopi yang menyediakan meja kursi di pinggir jalan.
Kemudian di Jalan Tunjungan, beberapa kedai kopi juga ramai oleh pengunjung. Lalu para pesepeda juga tampak nongkrong di pinggir jalan.
![]() |
Pemandangan yang sama juga tampak di Taman BMX dan di Taman Apsari. Sejumlah pesepeda menjajarkan sepeda mereka dan nongkrong secara bergerombol tanpa menjaga jarak.
Sebelumnya diberitakan, kelompok usia muda (usia 15 hingga 34 tahun) di Kota Surabaya banyak yang terkonfirmasi COVID-19, dan diduga karena suka nongkrong. Berdasarkan data Dinkes per 14 September 2020 jumlahnya mencapai 3.879 orang. Atau 29,36 persen dari total kasus positif COVID-19 di Surabaya.