Meski sudah melakukan langkah untuk mengingatkan kepada masyarakat soal peran dirinya sebagai TKD Jatim saat Pilpres 2019, Surokim menilai ada hal lain yang diperlukan Machfud.
"Karena akan banyak faktor lain yang juga bisa menentukan dan mempengaruhi perilaku memilih warga kota. Pemilih urban memang cenderung kompleks dan untuk bisa mendapat transfer insentif elektoral selalu tidak mudah apalagi dalam konteks pilkada. Menurut saya tergantung daya ingat dan referensi penguat para pemilih. Perlu juga penawaran program yang selaras dengan pemerintahan Jokowi," bebernya.
Surokim menjelaskan Pilwali Surabaya kali ini akan menjadi pertarungan untuk mendapat efek tokoh sebagai transfer suara. Bila efek Risma, kemungkinan akan mengarah ke paslon Eri Cahyadi-Armuji.
"Kalau Pak Machfud ya bisa mengandalkan Jokowi efek. Fokusnya nanti ke pemilih, loyalis berat dan strong voters Pak Jokowi sendiri," ujarnya.
"Menurut saya strong voters Pak Jokowi ada di nonpartai yang bisa diambil oleh Pak Machfud. Nonpartai ini, loyalis yang mendukung Pak Jokowi atas dasar person figur dari Pak Jokowi sendiri," pungkasnya.
Diketahui, Machfud-Mujiaman diusung 8 parpol di Surabaya. Yakni Golkar, PKB, PKS, Gerindra, Demokrat, NasDem, PAN dan PPP. Pasangan Bakal Calon Wali Kota-Wakil Wali Kota Surabaya, Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin-Mujiaman Sukirno akan mendaftar ke KPU Surabaya besok, Minggu (6/9).
(iwd/iwd)