Saban Hari, 40 Kubik Sampah Diangkut dari Anak Sungai Brantas di Surabaya

Saban Hari, 40 Kubik Sampah Diangkut dari Anak Sungai Brantas di Surabaya

Hilda Meilisa Rinanda - detikNews
Minggu, 30 Agu 2020 10:28 WIB
Persoalan sampah yang mencemari sungai atau kali di Surabaya masih menjadi PR. Saban hari ada 40 kubik sampah yang diangkut dari anak Sungai Brantas, yang berada di Surabaya.
Sampah sungai di Surabaya/Foto: Hilda Meilisa Rinanda
Surabaya -

Persoalan sampah yang mencemari sungai atau kali di Surabaya masih menjadi PR. Saban hari ada 40 kubik sampah yang diangkut dari anak Sungai Brantas, yang berada di Surabaya.

Anak Sungai Brantas sepanjang 42 km ini, hampir setiap hari dibebani sampah baik organik dan anorganik yang mengapung. Perum Jasa Tirta (PJT) I mengaku melakukan sejumlah upaya.

Salah satunya dihalau menggunakan trash boom atau ponton apung yang berada di bawah Jembatan Tol Gunungsari. Sampah yang tertangkap lalu diangkut menggunakan excavator ke spoilbank atau bak penampungan sampah sementara yang berada di bantaran sungai.

"Setiap hari sampah yang bisa kami angkat sekitar 30 hingga 40 meter kubik. Berat tonasenya bervariasi, karena sampah organik dan anorganik bercampur dan kondisinya juga basah," kata Kepala Divisi Jasa ASA II PJT I, Arief Budiyantono di Surabaya, Minggu (30/8/2020).

Kemudian, sampah yang terangkut dilakukan hauling atau pengangkutan menggunakan dump truck. Arief menyebut pihaknya bekerja sama dengan Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Kota Surabaya. Selanjutnya, sampah dibuang di TPA milik Pemkot Surabaya.

Arief memaparkan pengambilan sampah secara rutin ini menjadi bagian dari kegiatan operasional yang dilakukan PJT I setiap hari. Hal ini agar air yang akan dialirkan untuk air baku konsumsi masyarakat di Kota Surabaya bisa lebih bersih.

"Sampahnya macam-macam. Dari permukaan terlihat hanya enceng gondok tapi juga banyak juga bercampur dengan sampah plastik," imbuh Arief.

Untuk melakukan pemeliharaan Kali Surabaya, Arief menyebut pihaknya juga melakukan pemantauan kualitas air dengan berbagai parameter. Selain itu kini pihaknya juga memantau pemanfaatan sempadan sungai, bekerja sama dengan BBWS Brantas.

"Karena sempadan sungai mulai banyak tidak sesuai dengan peruntukannya. Banyak yang dijadikan tempat sampah. Ini kan tidak benar. Kami juga telah memasang banyak papan larangan dan juga sosialisasi pada warga agar tak membuang sampah di sungai atau bantaran di sepanjang Kali Surabaya," paparnya.

Untuk meminimalisasi pencemaran dari limbah industri, PJT I juga melakukan patroli air bersama dengan Badan Lingkungan Hidup Jatim, BBWS Brantas, pemda setempat, dan LSM Konsorsium Lingkungan Hidup.

"Patroli air masih rutin kami gelar setiap bulannya bersama instansi terkait untuk mencari tahu di mana saja titik sumber pencemar di sepanjang Kali Surabaya, untuk kemudian diberikan peringatan kepada pabrik yang membuang limbahnya ke sungai namun belum memenuhi baku mutu," lanjut Arief.

Arief menyebut kondisi air di Kali Surabaya masuk kategori kelas air II. Yang mana butuh treatment lanjutan agar air bisa dikonsumsi masyarakat.

"Untuk treatment itu bukan kewenangan kita tapi pihak lain (PDAM)," tambah Arief.

Kegiatan operasional ini juga dilakukan dengan pengerukan sedimentasi atau lumpur dari dasar sungai.

"Pengerukan sedimen kami lakukan bersama dengan Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya. Lokasinya di Kali Surabaya, Kali Kedurus, dan Kali Mas, baik bersifat rutin maupun penanganan darurat. Pengerukan ini berfungsi sebagai normalisasi sungai agar kapasitas pengaliran sungai dapat terjaga sesuai debit yang dirancang untuk mengendalikan banjir," tutur Arief.

Untuk menjadikan Kali Surabaya lebih bersih dan berkualitas, Arief mengatakan diperlukan kerja sama dan keterlibatan berbagai pihak. Arief menyebut tidak bisa hanya bergantung kepada pemerintah. Namun, perilaku masyarakat di sekitar bantaran juga berkontribusi penting untuk menjaga kualitas air dan badan air.

"Kepedulian lingkungan sudah menjadi kewajiban kita semua, kolaborasi dan kerja sama menjadi kunci utama dalam pemeliharaan Kali Surabaya," pungkasnya.

Halaman 3 dari 2
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.