Terkait kondisi itu, BPBD Tulungagung mulai rutin mengirimkan bantuan air bersih ke desa terdampak. Setiap desa mendapatkan alokasi 10 ribu liter, dengan pengiriman secara bergiliran dengan desa lain yang terdampak kekeringan.
"Kami punya dua armada, masing-masing berkapasitas 5.000 liter, itu yang kami kerahkan untuk membantu masyarakat," imbuhnya.
Suroto memastikan penanganan kekeringan di Tulungagung telah teranggarkan secara khusus di BPBD. Sehingga tidak terpengaruh dengan realokasi anggaran untuk penanganan COVID-19.
"Untuk penanganan bencana yang langsung bersentuhan dengan kebutuhan dasar masyarakat tidak kami realokasi, termasuk penyediaan air bersih ini, jadi aman," pungkasnya.
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini