"Meninggal ada 22. Surabaya 9, Sidoarjo 3, Tuban 2, Kota Malang 1, Sampang 1, Bojonegoro 1, Kota Probolinggo 1, Bangkalan 1, Gresik 1, Kab. Pasuruan 1, Kabupaten Malang 1," sebutnya.
Perawat yang meninggal karena terpapar COVID-19 sudah diuruskan untuk santunan dari Kemenkes dan DPP PPNI. Dari 22 perawat meninggal, sudah ada 11 yang sudah turun dan sisanya masih diproses.
"Surabaya 5, Sidoarjo 4, Kabupaten Tuban 2, Malang 2, Pasuruan 2, Lamongan 1, Sampang 1, Nganjuk 1, Bojonegoro 1, Probolinggo 1, Gresik 1 dan Kabupaten Tuban 1," ujarnya.
Santunan dari DPW PPNI Jatim justru sudah langsung diberikan semua saat ada perawat yang meninggal langsung diberikan. Sementara insentif sudah hampir 60 sampai dengan 70% hang sudah diberikan.
"Cuma yang saya usulkan santunan bagi yang terkonfirmasi positif dan kasus aktif, tidak ada sama sekali. Kami Dari PPNI memberikan santunan bagi perawat yang konfrimasi positif, cuma jumlah tidak terlalu banyak," pungkasnya.
(fat/fat)