"Iya meninggal dunia karena terpapar virus Corona, dan selama ini menjalani perawatan medis di RSUD Bojonegoro," Terang Jubir Gugus Tugas Bojonegoro, Masirin kepada detikcom, Rabu (19/8/2020).
Menurut Masirin, Pemkab Bojonegoro mengambil langkah tegas yakni menutup sementara kantor yang berada di Jalan Ahmad Yani No 6. Penutupan akan berlangsung selama 14 hari ke depan.
"Untuk sementara kantor laboratorium ditutup, untuk dilakukan langkah-langkah sesuai protokol kesehatan", tambah Masirin.
Meninggalnya Kepala UPT Labkesda Bojonegoro, menambah jumlah pasien COVID-19 dari klaster tenaga medis yang meninggal. Hingga saat ini, jumlah kumulatif tenaga kesehatan di Bojonegoro yang positif COVID-19 mencapai 25 orang.
Mereka terdiri dari profesi yang berbeda beda. Dokter 4 orang, bidan 12 orang, perawat 8 orang dan karyawan analis 1 orang.
Di mana 3 di antaranya sudah meninggal dunia. Yang masih dalam perawatan ada 10 pasien dan yang dinyatakan sembuh sudah 12 orang. (sun/bdh)