Menurut Kholis, busa mulai hilang pada siang tadi terkena panas dan angin. "Namanya busa, kena panas angin kan hilang," jelasnya.
Sementara Kades Sumbersuko, Saiful Maarif mengatakan, kejadian tersebut baru kali ini terjadi. Sebagian warga senang karena merupakan kejadian langka. Sebagian lagi terganggu.
"Baru kali ini ada busa seperti itu. Sebagian warga yang senang karena langka. Sebagian terganggu juga," terang Saiful.
Menurutnya, saluran air penuh busa itu mengalir ke sawah. Tidak ada warga yang memanfaatkan untuk mandi atau minum. Namun busa bak awan itu merugikan warga. Ikan di kolam milik warga pada mati.
Kolam ikan warga yang terdampak busa itu berada di Desa Sumbersuko. Kades Sumbersuko, Saiful Maarif mengatakan, ada dua kolam yang ikannya pada mati karena air berbusa.
"Yang terdampak yang punya kolam, dua orang. Ikannya matek (mati)," kata Saiful.
Ternyata, busa tersebut berasal dari sebuah pabrik bangkrut. "Baru kali ini. Busanya itu dari pabrik kosong, pabrik bangkrut. Bekas pabrik giling batu dan aspal. Di situ ada penjaganya. Nah penjaganya itu sendiri dia menerima orang untuk disewakan tempatnya. (Lalu ada) pembersihan drum, tandon yang ada kerangka besinya itu loh," paparnya.