Sementara Kabid Logistik dan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi, Eka Muharram mengatakan, pihaknya saat ini sudah melakukan koordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung.
"Kita lakukan koordinasi dengan PPGA bagaimana kondisi Raung saat ini. Koordinasi ini sangat penting untuk menyusun kontijensi bencana saat ini," ujarnya kepada detikcom.
Hingga kini, kata Eka, pihaknya tak hanya berkoordinasi dengan PPGA, namun juga kepala desa, camat hingga pemangku kebijakan di wilayah kawasan rawan bencana (KRB). Diantaranya, Kecamatan Songgon, Kalibaru, Glenmore dan Sempu. Juga beberapa desa yang dekat dengan Gunung Raung itu.
"Kita sekarang juga lakukan validasi data penduduk, jalur evakuasi, tempat aman evakuasi, peralatan yang dibutuhkan hingga kerawanan bencana. Tentu ini kita lakukan sebagai persiapan jika terjadi hal-hal yang tak diinginkan," pungkasnya.
Gunung Raung ini merupakan gunung api strato berkaldera dengan kawah utama kaldera berbentuk ellips berukuran 1.750 x 2.250 meter, kedalaman 400-500 meter dari pematang gunung.
Tingkat aktivitas Gunung Raung adalah Level I atau normal sejak 24 Oktober 2016. Dan Gunung Raung pernah erupsi pada tahun 2015 lalu.
(fat/fat)