Saat ditinggal ibunya menjalani isolasi, Vian hanya dibekali uang sekitar Rp 500.000. Uang itu digunakan memenuhi kebutuhan dua adiknya dan membeli makanan. Baginya itu berat dalam kondisi saat ini.
Hanya tantenya yang tinggal sekampung mengirim lauk dan sayur. Lauk dan sayur tersebut harus dibagi dengan dua adiknya untuk makan siang dan malam bersama.
"Harus diirit makannya agar adik-adik saya bisa makan dan tetap sehat. Sulit ternyata merawat adik-adik di rumah. Karena susah diatur, seperti salatnya, mengaji, makannya," terangnya.
Dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Mursidah sampai saat ini masih diisolasi di STIKES Pemkab Jombang. Karena dia belum bebas dari COVID-19. Istri almarhum Abdul Kadir ini sudah 33 hari berada di tempat isolasi.
![]() |
"Kondisi anak-anak alhamdulillah sehat semua, setiap hari saya telpon untuk tanya kabar," jelasnya.
Perempuan yang akrab disapa Mba Zul ini diminta menjalani rapid test karena ibunya, Siti Zumaroh (62) meninggal dunia pada Rabu (27/5). Siti meninggal dunia karena penyakit jantung dan diabetes di RSUD Jombang.
Ternyata hasil rapid test Mursidah saat itu reaktif sehingga dia diisolasi sejak 15 Juni lalu. 13 hari setelahnya, dia dinyatakan positif COVID-19 berdasarkan hasil tes swab.
Diisolasi karena terinfeksi virus Corona memaksa Mursidah berpisah dengan 5 putranya. Dua anaknya yang baru berusia 5 dan 2 tahun dia titipkan ke adik dan saudaranya di Desa Kepuhkembeng. Kondisi itu tentu saja membuatnya tidak tenang selama menjalani isolasi. Dia selalu khawatir dengan nasib kelima buah hatinya.
(fat/fat)