Selain air dari sumber pegunungan, ada yang memanfaatkan air hujan dan air mineral dalam kemasan sebagai media pelaris. Secara umum air diberi doa khusus kemudian dicampurkan ke masakan.
"Memang ada yang dengan cara kotor. Seperti yang kemarin ada di media itu pakai air ludah. Sebetulnya juga perintah dukun, baca dulu mantra lalu ludahkan di makanan atau kuah. Jadi macam-macam," ungkapnya.
Pria bernama asli Dadang Priyanto ini mengatakan, bagi sebagian pedagang penggunaan pelaris hanya untuk mendapatkan sugesti positif. Agar lebih percaya diri saat berdagang.
"Sebenarnya semua hanya sugesti. Kalau dagangan makanan kita enak, pasti laris," lanjutnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang pedagang bakso cuanki di Kembangan, Jakarta Barat, Windra Suherman (21), tertangkap basah meludahi dagangannya. Aksi itu dilakukan dengan dalih sebagai penglaris.
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini